Selasa, 15 Desember 2015

Refleksi ke duabelas


Analisis Data Kualitatif
Oleh : Tri Kurniah Lestari, S.Pd.

Pertemuan kedua belas ini dilaksanakan pada selasa tanggal 01 Desember 2015 jam 07.30 sampai dengan 10.00 diruang PPG I Lt. 2 Lab MIPA Universitas Negeri Yogyakarta prodi pendidikan matematika kelas a pada matakuliah Metodologi Penelitian Pendidikan dengan dosen pengapuh DR. Heri Retnawati, S.Pd., M.Pd.. Perkuliahan ini diawali dengan berdoa.

Pada pertemuan sebelumnya telah membahas mengenai analisis data. Analisis data terbagi atas dua bagian yaitu analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Analisis data kuantitatif juga telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan saat ini akan membahas lebih detail kepada analisis data kualitatif, berikut ini pemaparan mengenai analisis data kualitatif.

Pengertian Analisis Data Kualitatif
Menurut Bogdan (dalam Trianto, 2011 : 285), analisis data kualitatif merupakan Proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang lain. Hal ini senada dengan yang kemukakan oleh sidik (2013)  Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.
Dari dua pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa analisis data kualitatif adala suatu proses analisis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang mudah dipahami dan dapat dikembangkan menjadi pola hubungan tertentu sehingga dapat diinformasikan kepada orang lain.

Ciri dan Manfaat Analisis Data Kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang bersifat deskriptif, dimana dalam penelitian ini peneliti memiliki durasi waktu yang panjang dalam pengumpulan data. Peneliti selalu mengambil data dipagi hari dan merumuskan, mengedit serta mengumpulkan data dimalam hari. Dalam menganalisis data membutuhkan proses yang panjang.
Analisis data secara induktif didapatkan dari fenomena-fenomena khusus yang dikelompokan. Pada analisis data ini lebih mementingkan makna dari suatu data yang dikumpulkan dibandingkan perhitungan data secara statistik. Data yang dikumpulkan dalam analisis ini yaitu data tertulis, hasil wawancara, foto, dan lain sebagainya. Fokus penelitian dalam analisis ini yaitu pada semua objek yang berhubungan dengan masalah didalam penelitian. misalnya masalah yang berhubungan dengan siswa maka kita dapat mengambil siswa sebagai objeknya, namun apabila dalam menyelesaikan masalah membutuhkan komentar atau data dari guru dan orang tua (objek yang terkait dengan objek utama) maka objek penelitian dapat ditambah. Jumlah data yang dikumpulkan yaitu sebanyak mungkin hingga data menujukan kejenuhan, artinya data akan berhenti dikumpulkan ketika data yang didapatkan selanjutnya memiliki bentuk yang sama dengan data sebelumnya.
Analisis data kualitatif memiliki beberapa manfaat bagi peneliti, disini peneliti dilatih untuk tidak gampang percaya terhadap masalah dan solusi yang ada, peneliti harus terjun langsung dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang lebih akurat, selain itu peneliti juga memperoleh pengalaman baru selama melakukan penelitian.

Model Analisis Data Kualitatif
Analisis Data kualitatif memiliki beberapa Model analisis data secara kualitatif, yang dirangkum seperti dibawah ini :
1. Model Miles dan Huberman
Menurut Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu : data reduction, data display, dan conclusion.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti : merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Menurut Patilima (dalam Trianto, 2011, 287) reduksi data proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, menyederhanakan, mengabstraksikan, serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan catatan lapangan. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak penting dibuang. Berikut analogi dari reduksi yang digambarkan dalam bentuk bagan :


 

 

b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data.Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2010) menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative text” artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja).

c.Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang  mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).

2. Model Bogdan dan Biklen
Bogdan dan biklen mengemukakan saran-saran untuk melakukan analisis sebagai suatu bagian berkesinambungan dari pengumpulan data yang bermanfaat untuk melakukan analisis final setelah meninggalkan lapangan sebagai berikut :
a. Dorong diri anda untuk membuat keputusan yang mempersempit studi.
Studi pengumpulan data adalah seperti corong. Pertama, anada mengumpulkan data secara luas, mencari subjek-subjek yang berbeda, menjelajahi ruang fisik untuk mendapatkan pemahamn yang luas. Kedua, anda mengembangkan suatu focus penelitian yang berdasarkan apa yang mungkin dilakukan dan apa yang menjadi perhatian anda, persempit ruang lingkup pengumpulan data. Lakukan hal itu setelah tiga atau empat kali kunjungan atau wawancara awal. Semakin banyak data yang anda ilki untuk topic, latar belakang atau subjek tertentu, semakin mudah anda memikirkanya secara mendalam, dan semakin prokduktif anda ketika malakukan analisis akhir.

b. Dorong diri anda untuk memutuskan jenis studi yang ingin anda lakukan.
Terdapat banyak jenis studi kualitatif: studi kasus organisasi, studi observasi, studi sejarah kehdupan dan sebagainya. Sebagian peneliti berpengalaman condong kesalah satu jenis penelitian ini dan mereka secara otomatis mencari data yang diarahkan pada salah satu jenis tersebut. Peneliti berpengalaman yang lain mengunakan eklektif. Tetapi dengan sadar mereka dapat memutuskan apa jenis studi yang ingin mereka lakukan.

c. Kembangkan pertanyaan-pertanyaan analitis.
Dalam rancangan penelitian, peneliti pada umumnya telah merumuskan pertanyaan yang bersifat umum untuk suatu studi. Pertanyaan-pertanyaan ini penting karena dapat memberikan focus pada pengumpulan data dan membantu dalam penyusunannya ketika diproses.

d. Rencanakan sesi pengumpulan data berdasarkan apa yang anda temukan dalam observasi pendahuluan.
Secara regular tinjau catatan lapangan anda dan rencanakan untuk mengejar arah-arah yang spesifik dalam sesi pengumpulan data anda berikutnya. Tanya diri anda sendiri apa yang masih belum anda ketahui dan apa bentuk studi anda. Putuskan dengn segera.

e. Tulis “Komentar Pengamat” tentang ide-ide yang anda hasilkan.
Catatan lapangan diangap berisi komentar pengamat. Komentar pengamat adalah bagian-bagian dari catatan lapangan tempat peneliti mencatat pendapat dan perasaanya sendiri. Catat pengertian-pengertian penting yan muncul pada anda selama pengumpulan data sebelum anda kehilangan.

f. Tulis memo untuk anda sendiri tentang apa yang anda pelajari.
Setelah anda berada dilapangan lima atau enam kali dorong diri anda melihat keseluruhan data anda dan tulis satu atau dua halaman ringkasan dari apa yang menurut anda muncul dari pikiran. Kembangkan hubungan-hubungan ringkasan tersebut antara komentar-komentar pengamatan. Teruskan menulis memo atau angkuman secara teratur. Memo ini dapat memberikan kesempatan untuk merefleksikan isu-isu yang muncul dalam latar dan bagaiman kaitanya dengan isu-isu teoritis, metodologis, dan substantif yang lebih luas.

g. Uji cobakan ide-ide dan tema-tema pada informan.
Informan kunci adalah subjek yang pandangannya dan tuturannya jelas. Mereka dapat digunakan sebagai sumber analisis pendahuluan. Selama observasi pendahuluan dalam suatu studi misalnya sering kali terjadi pertentangan dari suatu masalah. Meskipun anda dapat mengunakan informan sebagai sumber, perlu diperhatikan bahwa anda tidak boleh menyerahkan sepenuhnya segala sesuatu kepada mereka.

h. Mulai menjajaki kepustakaan sementara anda masih dilapangan.
Ada perdebatan tentang kapan seseorang yang melakukan penelitian kualitatif harus mulai melakukan tinjauan kepustakaan. Kita menemukan bahwa sangat bermanfaat bagi peneliti untuk membaca studi kualitatif tentang bidang-bidang yang tidak berhubungan karena ini dapat membeut mereka lebh familiar terhadap orang-orang ang diteliti.

i. Bermainlah dengan metafora, analogi dan konsep-konsep.
Kepicikan merusak kebanyakn penelitian. Kita terlibat dalam pengumpulan data pada tempat tertentu dan menjadi begitu tertarik terhadap hal-hal khusus, sehingga kita tidak dapat menguhubungkanya dengan latar yang lain atau dengan hasil pengalaman kita secara luas. Cara lain untuk memperluas cakrawala adalah berusaha meningkatkan hubungan dan kejadian konkret yang diamati dari latar tertentu kedalam tingkata abstraksi yang lebih tinggi

j. Gunakan perangkat visual
Suatu proses analisis yang memperoleh peningkatan perhatian adalah pengunaan perangkat visual. Gerafik dan bagan seperti diagram, table, grafik dan matrik dapat digunakan dalam setiap tahap analisis  dari perencanaan sampai keproduk akhir.

4. Model Strous dan corbin (grounded theory)
Menurut strous dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka (opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti (selective coding).
a. Pengodean terbuka (open coding)
Pengodean terbuka (open coding) adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan dan pengatagorian fenomena melalui pengujian data secara teliti. Tanpa tahap analisis tahap pertama ini, sisa analisis dan komunikasi yang mengikuti tidak dapat mengambil tempat. Selama pengodean terbuka data dipecah didalam bagian-bagian terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai fenomena yang tercermin dalam data. Melalui proses ini asumsi seseorang tentang fenomena yang dipertanyakan pengarah pada temuan-temuan baru.

b. Pengodean berporos (axial coding)
Pengodean terbuka memecahkan data dan membolehkan seseorang mengidentifikasi beberapa katagori, property dan lokasi. Sementara pengodean berporos meletakan data tersebut kembali kebelakang bersama-sama dalam caa-cara baru dengan membuat sebuah hubungan antara katagori dan sub katagorinya. Disini kita berbicara tentang hubungan beberapa katagori utama untuk membuat rumusan teoritis yang lebih luas, tetapi mengembangan apa yang menjadi salah satu dari beberapa katagori utama.  Dengan kata lain kita masih berurusan dengan pengembangan sebuah katagori

c. Pengodean selektif.
Setelah beberapa waktu, pengumpulan dan analisis data. Anda dihadapkan dalam tugas mengintegrasikan katagori-katagori tersebut untuk membentuk teori dasar. Pengintegrasian material merupakan sebuah tugas yang sulit. Dimana implikasinya adalah suatu proses kompleks tetapi tentu saja dapat dilakukan. Ada beberapa langkah untuk melakukan semua ini. Langkah pertama adalah menguraikan alur cerita . yang kedua menghubungkan katagori-katagori tambahan disekitar katagori inti dengan mengunakan paradigma. Langkah ketiga, menghubungkan katagori-katagori pada leval demensioanl. Langkah keempat, menyertakan validasi hubungan-hubunga ini dengan data. Langkah terakhir measukan katagori yang memerlukan pengembangan lebih lanjut.
____________________________________________
Sumber Pustaka :
Emzir.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data.Jakarta: Rajawali  Pers.
Miles & Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta. UI-Press.
Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana Perdana Media Group.
https://sidicq.wordpress.com/2013/11/04/analisis-data/ (diakses tanggal 10 Desember 2015)


0 komentar:

Posting Komentar

Translate