Analisis Data Kualitatif
Oleh : Tri Kurniah Lestari, S.Pd.
Pertemuan
kedua belas ini dilaksanakan pada selasa tanggal 01 Desember 2015 jam 07.30
sampai dengan 10.00 diruang PPG I Lt. 2 Lab MIPA Universitas Negeri Yogyakarta prodi
pendidikan matematika kelas a pada matakuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
dengan dosen pengapuh DR. Heri Retnawati, S.Pd., M.Pd.. Perkuliahan ini diawali
dengan berdoa.
Pada pertemuan sebelumnya telah membahas
mengenai analisis data. Analisis data terbagi atas dua bagian yaitu analisis
data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Analisis data kuantitatif juga
telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan saat ini akan membahas
lebih detail kepada analisis data kualitatif, berikut ini pemaparan mengenai
analisis data kualitatif.
Pengertian Analisis Data Kualitatif
Menurut
Bogdan (dalam Trianto, 2011 : 285), analisis data kualitatif merupakan Proses
mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat
diinformasikan kepada orang lain. Hal ini senada dengan yang kemukakan oleh
sidik (2013) Analisis
data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh, selanjutya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
hipotesis.
Dari dua pernyataan diatas dapat
dikatakan bahwa analisis data kualitatif adala suatu proses analisis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang mudah dipahami dan dapat dikembangkan
menjadi pola hubungan tertentu sehingga dapat diinformasikan kepada orang lain.
Ciri dan Manfaat Analisis Data Kualitatif
Pendekatan
kualitatif merupakan pendekatan yang bersifat deskriptif, dimana dalam
penelitian ini peneliti memiliki durasi waktu yang panjang dalam pengumpulan
data. Peneliti selalu mengambil data dipagi hari dan merumuskan, mengedit serta
mengumpulkan data dimalam hari. Dalam menganalisis data membutuhkan proses yang
panjang.
Analisis
data secara induktif didapatkan dari fenomena-fenomena khusus yang
dikelompokan. Pada analisis data ini lebih mementingkan makna dari suatu data
yang dikumpulkan dibandingkan perhitungan data secara statistik. Data yang
dikumpulkan dalam analisis ini yaitu data tertulis, hasil wawancara, foto, dan
lain sebagainya. Fokus penelitian dalam analisis ini yaitu pada semua objek
yang berhubungan dengan masalah didalam penelitian. misalnya masalah yang
berhubungan dengan siswa maka kita dapat mengambil siswa sebagai objeknya,
namun apabila dalam menyelesaikan masalah membutuhkan komentar atau data dari
guru dan orang tua (objek yang terkait dengan objek utama) maka objek penelitian
dapat ditambah. Jumlah data yang dikumpulkan yaitu sebanyak mungkin hingga data
menujukan kejenuhan, artinya data akan berhenti dikumpulkan ketika data yang
didapatkan selanjutnya memiliki bentuk yang sama dengan data sebelumnya.
Analisis
data kualitatif memiliki beberapa manfaat bagi peneliti, disini peneliti
dilatih untuk tidak gampang percaya terhadap masalah dan solusi yang ada,
peneliti harus terjun langsung dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data
yang lebih akurat, selain itu peneliti juga memperoleh pengalaman baru selama
melakukan penelitian.
Model Analisis Data Kualitatif
Analisis
Data kualitatif memiliki beberapa Model analisis data secara kualitatif, yang
dirangkum seperti dibawah ini :
1. Model Miles dan Huberman
Menurut
Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data,
yaitu : data reduction, data display, dan conclusion.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi
data berarti : merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Menurut
Patilima (dalam Trianto, 2011, 287) reduksi data proses analisis untuk memilih,
memusatkan perhatian, menyederhanakan, mengabstraksikan, serta
mentransformasikan data yang muncul dari catatan catatan lapangan. Data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dengan
reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data yang penting, membuat
kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak
penting dibuang. Berikut analogi dari reduksi yang digambarkan dalam bentuk
bagan :
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah
data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data.Display data
dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart
dan sebagainya. Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2010) menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative research data in the pas
has been narative text” artinya : yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif.
Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks,
network (jejaring kerja).
c.Conclusion Drawing/verification
Langkah
ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Bila kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat
dipercaya).
2. Model Bogdan dan Biklen
Bogdan
dan biklen mengemukakan saran-saran untuk melakukan analisis sebagai suatu
bagian berkesinambungan dari pengumpulan data yang bermanfaat untuk melakukan
analisis final setelah meninggalkan lapangan sebagai berikut :
a. Dorong diri anda untuk membuat
keputusan yang mempersempit studi.
Studi
pengumpulan data adalah seperti corong. Pertama, anada mengumpulkan data secara
luas, mencari subjek-subjek yang berbeda, menjelajahi ruang fisik untuk
mendapatkan pemahamn yang luas. Kedua, anda mengembangkan suatu focus
penelitian yang berdasarkan apa yang mungkin dilakukan dan apa yang menjadi
perhatian anda, persempit ruang lingkup pengumpulan data. Lakukan hal itu
setelah tiga atau empat kali kunjungan atau wawancara awal. Semakin banyak data
yang anda ilki untuk topic, latar belakang atau subjek tertentu, semakin mudah
anda memikirkanya secara mendalam, dan semakin prokduktif anda ketika malakukan
analisis akhir.
b. Dorong diri anda untuk memutuskan
jenis studi yang ingin anda lakukan.
Terdapat
banyak jenis studi kualitatif: studi kasus organisasi, studi observasi, studi
sejarah kehdupan dan sebagainya. Sebagian peneliti berpengalaman condong
kesalah satu jenis penelitian ini dan mereka secara otomatis mencari data yang
diarahkan pada salah satu jenis tersebut. Peneliti berpengalaman yang lain
mengunakan eklektif. Tetapi dengan sadar mereka dapat memutuskan apa jenis
studi yang ingin mereka lakukan.
c. Kembangkan pertanyaan-pertanyaan
analitis.
Dalam
rancangan penelitian, peneliti pada umumnya telah merumuskan pertanyaan yang
bersifat umum untuk suatu studi. Pertanyaan-pertanyaan ini penting karena dapat
memberikan focus pada pengumpulan data dan membantu dalam penyusunannya ketika
diproses.
d. Rencanakan sesi pengumpulan data
berdasarkan apa yang anda temukan dalam observasi pendahuluan.
Secara
regular tinjau catatan lapangan anda dan rencanakan untuk mengejar arah-arah
yang spesifik dalam sesi pengumpulan data anda berikutnya. Tanya diri anda
sendiri apa yang masih belum anda ketahui dan apa bentuk studi anda. Putuskan
dengn segera.
e. Tulis “Komentar Pengamat” tentang
ide-ide yang anda hasilkan.
Catatan
lapangan diangap berisi komentar pengamat. Komentar pengamat adalah
bagian-bagian dari catatan lapangan tempat peneliti mencatat pendapat dan
perasaanya sendiri. Catat pengertian-pengertian penting yan muncul pada anda
selama pengumpulan data sebelum anda kehilangan.
f. Tulis memo untuk anda sendiri
tentang apa yang anda pelajari.
Setelah
anda berada dilapangan lima atau enam kali dorong diri anda melihat keseluruhan
data anda dan tulis satu atau dua halaman ringkasan dari apa yang menurut anda
muncul dari pikiran. Kembangkan hubungan-hubungan ringkasan tersebut antara
komentar-komentar pengamatan. Teruskan menulis memo atau angkuman secara
teratur. Memo ini dapat memberikan kesempatan untuk merefleksikan isu-isu yang
muncul dalam latar dan bagaiman kaitanya dengan isu-isu teoritis, metodologis,
dan substantif yang lebih luas.
g. Uji cobakan ide-ide dan tema-tema
pada informan.
Informan
kunci adalah subjek yang pandangannya dan tuturannya jelas. Mereka dapat
digunakan sebagai sumber analisis pendahuluan. Selama observasi pendahuluan dalam
suatu studi misalnya sering kali terjadi pertentangan dari suatu masalah.
Meskipun anda dapat mengunakan informan sebagai sumber, perlu diperhatikan
bahwa anda tidak boleh menyerahkan sepenuhnya segala sesuatu kepada mereka.
h. Mulai menjajaki kepustakaan sementara anda masih dilapangan.
Ada
perdebatan tentang kapan seseorang yang melakukan penelitian kualitatif harus
mulai melakukan tinjauan kepustakaan. Kita menemukan bahwa sangat bermanfaat
bagi peneliti untuk membaca studi kualitatif tentang bidang-bidang yang tidak
berhubungan karena ini dapat membeut mereka lebh familiar terhadap orang-orang
ang diteliti.
i. Bermainlah dengan metafora,
analogi dan konsep-konsep.
Kepicikan
merusak kebanyakn penelitian. Kita terlibat dalam pengumpulan data pada tempat
tertentu dan menjadi begitu tertarik terhadap hal-hal khusus, sehingga kita
tidak dapat menguhubungkanya dengan latar yang lain atau dengan hasil
pengalaman kita secara luas. Cara lain untuk memperluas cakrawala adalah
berusaha meningkatkan hubungan dan kejadian konkret yang diamati dari latar
tertentu kedalam tingkata abstraksi yang lebih tinggi
j. Gunakan perangkat visual
Suatu
proses analisis yang memperoleh peningkatan perhatian adalah pengunaan
perangkat visual. Gerafik dan bagan seperti diagram, table, grafik dan matrik
dapat digunakan dalam setiap tahap analisis dari perencanaan sampai
keproduk akhir.
4. Model Strous dan corbin (grounded theory)
Menurut
strous dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian grounded
theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka (opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti (selective coding).
a. Pengodean terbuka (open coding)
Pengodean
terbuka (open coding) adalah bagian
analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan dan pengatagorian fenomena
melalui pengujian data secara teliti. Tanpa tahap analisis tahap pertama ini,
sisa analisis dan komunikasi yang mengikuti tidak dapat mengambil tempat.
Selama pengodean terbuka data dipecah didalam bagian-bagian terpisah, diuji
secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya dan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai fenomena yang tercermin dalam data.
Melalui proses ini asumsi seseorang tentang fenomena yang dipertanyakan
pengarah pada temuan-temuan baru.
b. Pengodean berporos (axial coding)
Pengodean
terbuka memecahkan data dan membolehkan seseorang mengidentifikasi beberapa
katagori, property dan lokasi. Sementara pengodean berporos meletakan data tersebut
kembali kebelakang bersama-sama dalam caa-cara baru dengan membuat sebuah
hubungan antara katagori dan sub katagorinya. Disini kita berbicara tentang
hubungan beberapa katagori utama untuk membuat rumusan teoritis yang lebih
luas, tetapi mengembangan apa yang menjadi salah satu dari beberapa katagori
utama. Dengan kata lain kita masih berurusan dengan pengembangan sebuah
katagori
c. Pengodean selektif.
Setelah
beberapa waktu, pengumpulan dan analisis data. Anda dihadapkan dalam tugas
mengintegrasikan katagori-katagori tersebut untuk membentuk teori dasar.
Pengintegrasian material merupakan sebuah tugas yang sulit. Dimana implikasinya
adalah suatu proses kompleks tetapi tentu saja dapat dilakukan. Ada beberapa
langkah untuk melakukan semua ini. Langkah pertama adalah menguraikan alur
cerita . yang kedua menghubungkan katagori-katagori tambahan disekitar katagori
inti dengan mengunakan paradigma. Langkah ketiga, menghubungkan
katagori-katagori pada leval demensioanl. Langkah keempat, menyertakan validasi
hubungan-hubunga ini dengan data. Langkah terakhir measukan katagori yang
memerlukan pengembangan lebih lanjut.
____________________________________________
Sumber
Pustaka :
Emzir.2010.Metodologi Penelitian
Kualitatif:Analisis Data.Jakarta: Rajawali Pers.
Miles
& Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta. UI-Press.
Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana Perdana Media Group.
https://sidicq.wordpress.com/2013/11/04/analisis-data/
(diakses tanggal 10 Desember 2015)
0 komentar:
Posting Komentar