Selasa, 20 Oktober 2015

Refleksi Ketujuh



INSTRUMEN PENELITIAN
Tri kurniah lestari, S.Pd.
15709251065


Dalam instrument penelitian hal yang perlu dikaji terlebih dahulu yaitu mengenai  variabel. Variabel merupakan suatu fokus penelitian yang bisa berubah-ubah dari tiap objek dan digunakan untuk menjawab hal-hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian. Dalam suatu variabel dicari suatu hubungan antara variabel. Hubungan antar variabel ini dapat didefinisikan berdasarkan suatu kajian teori dan riset terdahulu. Dari kajian dan riset didapatkan suatu hipotesis dan paradigma, dimana dari hipotesis tersebut didapatkan suatu jawaban sementara dan data penelitian untuk menunjang dan membantu merumuskan kesimpulan awal dari suatu penelitian. Jawaban sementara dapat dirumuskan dalam bentuk matematis yang disebut sebagai riset kuantitatif. Jawaban sementara juga ada yang tidak dirumuskan dalam bentuk rumus matematis, riset ini disebut sebagai riset kualitatif. Berikut merupakan bagan yang menjelaskan alur dari suatu variabel :

 


Riset Kuantitatif
            Menurut watson ( dalam Trianto, 2011) riset atau penelitian kuantitatif adalah salah satu upaya pencarian ilmiah yang didasari oleh filsafat positivism yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum dalam prediksi. Penelitian kuantitatif difokuskan kepada cara kerja yang secara ringkas, padat dan dinyatakan dengan angka. Instrumen dari data kuantitatif berbentuk numerikal. Penelitian dalam kuantitatif memerlukan adanya hipotesis. Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Menurut wagiran (2014; 111) merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan, tidak ada pengaruh, ataupun tidak ada perbedaan antara variabel yang diteliti. Hipotesis nol merupakan hipotesis dasar. Batasan atau syarat dari hipotesis nol diperoleh dari kajian teori, riset terdahulu, maupun peraturan kebijakan dari KKM disekolah. Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif, hipotesis alternatif selalu berbanding terbalik dengan hipotesis nol. Contoh hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagai berikut :
Misalnya diberi pernyataan :
Terdapat perbedaan pada prestasi akademik siswa antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Maka H0 : tidak terdapat perbedaan pada prestasi akademik siswa antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan
Dalam hipotesis statistik dapat dituliskan : H0 : µ0 = µ1
Sedangkan
Ha: Terdapat perbedaan pada prestasi akademik siswa antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Dalam hipotesis statistik dapat dituliskan : Ha : µ0 ≠ µ1

Adapun beberapa contoh hipotesis nol dan hipotesis alternatif berdasarkan tidak ada hubungan, tidak ada pengaruh dan tidak ada beda yaitu sebagai berikut :

Tidak ada hubungan
H0 : ρ = 0 ; ρ = 0,7
Ha : ρ ≠ 0 ; ρ ≠ 0,7
Tidak ada pengaruh
H0 : y = a + bx ; dimana a = 0, dan b = 0
Ha : y a + bx ; dimana a = 0, dan b = 0
Tidak ada beda
H0 : µ070
H0 : µ0 > 70

Berikut ini merupakan bagan riset kuantitatif :

 


 


Riset Kualitatif
            Menurut Sugiyono (dalam Trianto, 2011) penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek ilmiah dimana penelitian merupakan instrument kunci. Dalam riset kualitatif diagram maupun hasil penelitian disajikan dalam bentuk kata-kata.

Data Penelitian
Menurut Wagiran (2014: 231) data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan dengan angka, symbol, kode, dan lainnya sebagai hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk keperluan tertentu. Lebih lanjut wagiran (2014 : 231) menjelaskan bahwa dalam konteks penelitian data memiliki peran penting bagi peneliti sebagai alat bukti dalam menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian. Imran (2012: 66) dalam data penelitian terdapat beberapa level pengukuran data dalam suatu variabel yaitu Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio yang biasa disingkat dengan NOIR. Adapun penjelasan mengenai NOIR yaitu sebagai berikut :
1. Nominal
Menurut Imran (2012: 67) Nominal berasal dari bahasa Yunani yaitu nomen yang berarti tanda. Jadi, nominal dapat berarti penanda bagi suatu fenomena. Misalnya Nominal dari fenomena kesukuan, maka jawabannya hanya berupa penanda-penanda aja secara utuh seperti : Jawa, Batak, Sunda; Betawi, dan lain-lain.
2. Ordinal
Menurut Imran (2012: 67) Ordinal berasal dari kata ordo yang berarti kelompok. Bila dikaitkan dengan metodologi penelitian, ordinal dimaksudkan sebagai suatu pengelompokan atas suatu fenomena tertentu. Hal ini misalnya menyangkut fenomena tingkat pemahaman siswa. Terhadap fenomena tersebut, maka fenomenanya antara lain dapat diordinalkan menjadi : Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, Kurang Sekali.
3. Interval
Dalam kamus bahasa Indonesia interval dalam matematika dapat berarti jarak yg terletak antara dua nilai yg diketahui. Sehingga dalam suatu fenomena interval dapat diartikan sebagai  suatu fenomena yang terletak antara dua nilai yang ditentukan. Misalnya dengan satuan interval 10 dari suatu kontinum nilai 100 atas suatu penilaian tertentu yang terkait dengan prestasi belajar siswa, maka intervalnya menjadi:
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100

3. Rasio
Dalam kamus bahasa Indonesia rasio berarti pemikiran menurut akal sehat, akal budi, dan nalar. Sehingga bila dikaitkan dalam suatu fenomena rasio dapat berarti hasil pengamatannya atau pemikiran yang bermakna memiliki nilai mutlak. Salah satu ciri rasio yaitu data yang ditulis selalu dimulai dari nol. Fenomena yang menyangkut hal ini misalnya terkait dengan pendapatan per bulan. Hasil amatan terhadap gejala ini dimunculkan secara rasio melalui jumlah angka-angka. Sebagai contoh misalnya menyangkut jumlah anak yang mengikuti les matematika dalam sehari, bisa saja dalam sehari sama sekali tidak ada anak yang mengikuti les matematika.

Instrumen Penelitian
            Menurut Wagiran Instrumen(2014: 263) merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Instrumen penelitian terbagi atas dua jenis instrumen yaitu :
1. Tes
            Instrumen tes digunakan untuk variabel yang bertujuan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan atau kompetensi. Terdapat beberapa jenis instrument tes yaitu pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat, uraian terstruktur dan uraian tak terstruktur (digunakan pada HOTS).

2. Non Tes
            Instrument non tes digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki cakupan yang lebih luas, tidak mengandung unsur benar atau salah seperti pendapat, sikap, persepsi dan lainnya. Terdapat beberapa jenis instrument non tes yaitu : lembar observasi, panduan wawancara, angket (digunakan untuk skala lebih luas), daftar cek., Form FGD, dan lain sebagainnya.

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber Pustaka :

Imran, Hasyim A. 2012. Peran Pemahaman Variabel dalam Penelitian Komunikasi Pendekatan Kuantitatif. Jurnal Insani STISIP Widuri. (diakses dari http:// stisipwiduri.ac.id/ File/N/Full/2439-JURNAL%20INSANI%20STISIP%20Widuri%20Desember%2020 12 %20 Hasyim% 20Ali%20Imran.pdf pada tanggal 20 Oktober 2015)

Kamus Bahasa Indonesia. KBBI offline

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana, Perdana Media Grup.

Wagiran. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi). Yogyakarta : Deepublish.

1 komentar:

Janu Arlinwibowo mengatakan...

Coba lakukan kajian mengenai keterkaitan antara pustaka-definisi konseptual-definisi operasional-butir instrumen,

Posting Komentar

Translate