ELEGI PEMBERONTAKAN
TES JAWAB SINGKAT
Oleh
: Tri Kurniah Lestari, S.Pd.
(15709251065)
Begawat:
“Wahai tes jawab singkat
aku lihat dirimu kok tidak gembira, bersungut-sungut seperti itu.”
Tes
Jawab Singkat: “Bukankah tuan sendiri yang
menyebabkan diriku seperti ini keadaannya”
Begawat:
“Wahai
begawat jika engkau ingin disebut sebagai seorang begawat, begawat adalah
subyeknya dari objek (jika aku yang membuat soal maka soalnya adalah obyek),
jika aku begawat maka objeknya adalah cantraka, kalau aku dosen begawat, maka
andalah cantrakanya. Kalau aku dewanya andalah daksanya. Itulah bahasa analog.”
Tes
Jawab Singkat : “Wahai
begawat kenapa engkau bicara sendiri ngalor ngidul gak karuan, bukan kah engkau
itu baru bertanya bagaimana keadaan saya”
Begawat:
“oh iya lupa, sorry ya..” (maka sebenar-benarnya filsafat itu
memperbincangkan dari yang ada dan mungkin ada. Pohon kelapa, buahnya sudah mau
jatuh kemudian mohon ijin, wahai pohon kelapa, ijinkanlah aku mau jatuh). “kenapa engkau bertanya tes jawab singkat?
Kan sudah berkali-kali aku katakana engkau telah menjadi mitos. Nah lihat semua
cantraka itu, takutnya sama engkau dan tidak lagi belajar filsafat itu. Dia
pikir hidup ini hanya dipenuhi dengan dirimu itu , dan yang penting dirimu itu.
Padahal sebenar-benarnya tidaklah demikian adanya. Maka aku sebagai dewamu aku
ingin mengingatkn dirimu dan mengambil sikap tapi engkau rupanya tak tahu diri.
Maka marahlah aku kemarin. Sehingga bila aku memang betul-betul seorang dewa
maka marahlah aku padamu wahai cantraka. Jika aku marah maka aku bisa berlaku
kejam sekali pada dirimu. Bukankah engkau sudah merasakannya? Maka hati-hatilah.
Sebenar-benar musuhmu sebagai mitos adalah logosku.
Tes
jawab singkat : “iya ya ya ya, saya tahu
begawat. Baiklah begawat, saya merasakan sebenar-benar dirimu kemarin berlaku
tidak adil kepada saya, telah berlaku semena-mena, sangat kejam dan
mencampakkan diriku seakan-akan diriku tiadalah arti di dunia ini.”
Begawat
: “terus, apa yang sebenarnya engkau
inginkan? Yaa ketika seseorang telah tertutup mata hatinya, tertutup mata dan
fikirannya, apalah gunanya sebuah usul, sebuah saran apalagi sebuah nasehat.
Anda sendiri yang memulai, tentu anda sendiri yang harus mengakhirinya, anda sendiri
yang mengetahuinya. Kenapa aku disuruh memberi solusinya? Sebenar-benar diriku
tidak berdaya di depanmu.”
Begawat
: “oh begitu, singkat kata engkau itu
menuntut keadilan ?”
Test
jawab singkat : “ ya iyalah ! Bukankah
engkau sebenar-benar dirimu sang begawat tahu juga bahwa sejelek-jelek diriku
ada manfaatnya. Katanya engkau menggembar gemborkan ke sana sini bahwa adanya
diriku untuk mengadakan yang mungkin ada. Tapi, kenapa engkau tergoda dan
berlaku parsial, dzolim terhadap diriku. Padahal sebenar-benar diriku itu ada, dan
mengada dan pengada di dalam dirimu atau di luar dirimu.”
Begawat:
“kalau begitu, apa sebetulnya keinginanmu,
tolong sampaikan kepada saya,
Wahai tes jawab singkat, Sekali lagi
saya tidak bisa memberi solusi, saya juga tidak perlu bertanya lebih banyak
kepada dirimu karena aku sudah diperlakukan secara semena-mena”
Tes
Jawab Singkat: “Wahai Begawat,
hati-hatilah Engkau itu, mentang-mentang sudah berkuasa, suaramu direkam di
mana-mana, bisa diperdengarkan.”
Begawat:
“Ooooooooh, kalau itu, rekaman itu isinya
salah, itu mah ilegal. Yang Legal yang hanya benar-benar saja.”
Tes
Jawab Singkat: “Wahai orang tua berambut
putih tolonglah diriku, aku ingin minta tolong kepadamu sekaligus mengajukan
pertanyaan. Tolonglah diriku menghadapi Sang Begawat yang saat ini telah
menjelma menjadi mitos melebihi diriku”
Orang
Tua Berambut Putih: “Hai hai hai hai, Sekali
lagi hai hai hai hai hai Sekali lagi hai.. Ada apa wahai Tes Jawab Singkat?
Engkau mengajukan pertanyaan kepada Diriku, Padahal sebenar-benar diriku akan
muncul kapanpun dimanapun jika ada pertanyaan itu. Silahkan ajukan pertanyaanmu
dan apa persoalanmu.”
Tes
Jawab Singkat: “baiklah orangtua berambut
putih, sadar atau tidak sadar, diketahui atau tidak diketahui, pasti engkau
sadar dan pasti mengetahuinya. Inilah
aku sedang mengalami situasi di mana aku di dzolimi, luar biasa, selama ini aku
yang terus terang mengambil manfaat dari logos untuk menjadi mitos, tapi
ternyata logos begawat juga telah menjadi mitos begawat. Nah untuk itu saya
mengajukan pertanyaan, mohon solusinya, seperti apakah kemudian yang harus saya
kerjakan??”
Orang
Tua Berambut Putih: “Benar Begawat? Apakah
begitu kejadiannya?”
Begawat:
“Kejadian yang mana?”
Orang
Tua Berambut Putih: “Ternyata aku juga
tidak mengetahui bahwa sang Begawat sedang tertutup oleh mendung hati dan pikirannya.
Wahai Begawat, Begawaaaaat, begawaaaat !! wooiii !!! bangun!!
Begawat:
“Ooww, owww, owww, owww, yaaa !! Ooww,
owww, owww, owww, yaa!!”
Orang
Tua Berambut Putih: “yaa.. Hukumnya
sebetapapun hebatnya seorang begawat engkau juga tetaplah harus takut kepada
orangtua berambut putih. Karena engkau adalah objeknya, dan sifatnya. Aku
peringatkan dirimu bahwa dalam waktu yang terbatas ini, ketahuilah bahwa dirimu
telah bersifat parsial, ketahuilah pula bahwa sifat parsial itu merupakan sumber
ketidakbahagiaan di dunia. Lihatlah cantraka itu, pontang panting kesana
kesini. Sms kamu juga tidak pernah dijawab. Siapa? Erick itu. Sms bapak
marsigit nggak mau dijawab. Emang mau beli terasi diterus-terusin biar saja nanti
tahu sendiri kenapa smsnya tidak dijawab, itu fenomena cantraka. Engkau
tidak bisa merasakan bagaimana susah dan
sedihnya seorang cantraka mengikuti jejak atau klaim yang engkau dirikan seakan-akan
sebagai mitosnya logos.”
Begawat:
“Heemmm…..mitosnya logos??”
Orang
Tua Berambut Putih: “logosnya mitos!”
Begawat:
“Heemmm….. logosnya mitos??”
Orang
Tua Berambut Putih: “mitosnya mitos !”
Begawat:
“Heemmm…. mitosnya mitos??”
Orang
Tua Berambut Putih: “logosnya logos !”
Begawat:
“Heemmm…. logosnya logos ??”
Orang
Tua Berambut Putih: “Logosnya logos logos
logos, Mitosnya mitos mitos mitos, Logos logos logos lobatroo, Apakah Engkau
sadar itu wahai Begawat????
Begawat:
“ya ampun, ya ampun, maafkan tuan, orang
tuan berambut putih . Baru kali ini aku menyadari ternyata bahwa ada logosnya
dari logos logos logos logos..”
Orang
Tua Berambut Putih: “logos logos logos, mitos
mitos mitos, kualitatif kualitatif
kualitatif, kuantitatif kuantitatif kuantitatif dan seterusnya. Semaumu,
semau kita, semau cantraka. Itulah dunia menuju kelengkapan dariku diriku yang
tidak serba lengkap atau ketidaklengkapan. Oleh karena itu wahai begawat dengan
ini aku printahkan dirimu, berilah kesempatan, berlakulah adil kepada mitos
mitos dan logos logos untuk berikhtiar agar mitos menjadi logos. Klaimmu bahwa
mitos adalah mitos belum tentu sesuai dengan ruang dan waktunya. Klaim bahwa
dirimu adalah logos juga belum tentu sesuai dengan ruang dan waktu.”
Begawat:
“Singkatnya bagaimana orang tua berambut
putih?”
Orang
Tua Berambut Putih: “singkatnya minggu depan boleh diadakan lagi tes jawab
singkat”
Begawat:
“Oh oh oh oh oh oh, Ada apa orang tua
berambut putih ke dua?”
Orang
Tua Berambut Putih kedua: “Saya telah
menyaksikan sang Begawat mendapatkan wahyu. Karena sang Begawat mendapatkan
wahyu maka Tes Jawab Singkat juga mendapatkan wahyu. Sang Catraka juga
mendapatkan wahyu. Wahyu berwahyu, Logos berlogos.”
Begawat:
“Oh begitu, saya menyadari karena masih
banyak yang mungkin ada perlu diadakan”
0 komentar:
Posting Komentar