Selasa, 19 Januari 2016

UAS FILSAFAT



MAKALAH
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUPAN
 Disusun sebagai tugas ujian semester untuk memenuhi syarat
matakuliah filsafat ilmu


 
OLEH
TRI KURNIAH LESTARI
15709251065


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
_______________________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN


Seiring dengan perkembangan jaman, manusia sebagai makhluk hidup yang ada di dunia ini juga ikut berkembang. Perkembangan manusia yang telihat secara jelas yaitu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan pengalamannya. Perkembangan yang terjadi pada diri seseorang ditandai dengan suatu perubahan yang terjadi karna adanya motivasi dari dalam dirinya untuk menjadi lebih baik lagi. Apabila manusia memiliki motivasi yang baik maka ia akan berkembang kea rah yang lebih baik pula, dan begitupun sebaliknya. Perubahan manusia juga dikarenakan faktor ruang dan waktu. Dimana ruang merupakan lingkungan tempat ia berada, setiap lingkungan yang berbeda dapat menciptakan manusia yang berbeda pula. Misalnya, pada lingkungan keluarga, lingkungan kelurga merupakan faktor yang utama dan pertama dalam pembentukan karakter dan pengetahuan kita, apabila didalam keluarga anak diajarkan untuk senang membantu orang maka yang akan terbentuk pada karakter anak itu adalah orang yang baik, dermawan, penyayang dan lain sebagainya. Begitu pula pada faktor waktu, pengaruh waktu pada perkembangan manusia dapat terlihat pada pertambahan usianya, waktu lebih sering dikaitkan dengan tiga jenis waktu yaitu lampau, sekarang dan masa yang akan datang. Usia manusia yang selalu bertambah dalam waktu ke waktu menyebabkan perubahan pada dirinya dari fisik, karakter maupun sikap. Semakin bertambah usia manusia semakin berkembang juga ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
Perkembangan manusia tidak lepas dari kehidupan bersosialisasinya, manusia merupakan makhluk yang hidup saling membutuhkan satu sama lain. Manusia hidup secara berdampingan dengan tujuan untuk saling melengkapi ketidaksempurnaannya. Setiap manusia diciptakan dengan keterbatasan dan ketidaksempurnaan, sehingga ia hidup di dunia ini untuk melengkapi dirinya dalam mendekati kesempurnaan. Mereka saling bahu membahu dalam mencari solusi dan penyelesaian dari setiap permasalahan yang ada disekitarnya.
Pada masa sekarang ini, kenyataan yang timbul dalam kehidupan yaitu adanya manusia yang tidak peduli dengan manusia lainnya ataupun manusia yang tidak menyadari bahwa manusia lain membutuhkannya untuk ikut terlibat dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungannya. Hal tersebut timbul karna adanya faktor pembeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari jabatan, usia, maupun lingkungan tempat seseorang berada. Contoh nyata yang sering terjadi di kehidupan ini yaitu seorang pemimpin yang ingin mensejahterakan dirinya sendiri dengan melakukan berbagai cara, seperti korupsi, dan bertindak otoriter terhadap orang-orang yang dipimpinnnya. Pemimpin seperti ini tidak memperdulikan kesejahteraan masyarakat yang di pimpinnya. Sehingga hal ini akan menambah kesenjangan dan permasalahan dalam kehidupan masyarakatnya. Contoh lainnya yaitu pada dunia pendidikan. Didalam kelas guru dan peserta didik saling berinteraksi satu sama lainnya. Guru sebagai pemberi ilmu pengetahuan pada peserta didik. Kenyataan yang biasa terjadi dalam kelas yaitu guru lebih otoriter terhadap peserta didik, guru memaksa peserta didik untuk memahami dengan baik apa yang telah ia jelaskan. Padahal setiap peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Selain itu, adanya ketidakpedulian guru terhadap masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Guru cenderung tidak ingin terlibat dalam masalah-masalah diluar pendidikan peserta didik. Padahal sebagai seorang pendidik, penting bagi guru untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada diri setiap peserta didik.
Dari kenyataan di atas dapat dikatakan bahwa setiap kehidupan memiliki permasalahan-permasalahan didalamnya. Permasalahan tersebut timbul karna kurangnya kepedulian dan kesadaran dari diri setiap manusia. Kesadaran dan kepedulian akan ada apabila kita belajar untuk memperdulikan sesama manusia, selain itu kita juga perlu mempelajari ilmu-ilmu yang mengatur dan mengawasi hal tersebut, seperti salah satunya yaitu filsafat ilmu.
Filsafat ilmu merupakan ilmu yang mempelajari cara untuk mengolah pemikiran. Filsafat ilmu juga merupakan ilmu yang menyadarkan setiap orang untuk peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya dan mau terlibat dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Filsafat ilmu juga dikatakan sebagai pengawas ilmu pengetahuan lainnya, hal ini dikarenakan filsafat ilmu lebih mempelajari kesenjangan-kesenjangan dan permasalahan-permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya sehingga dapat mencari solusi penyelesaian yang tepat. Bila di rentangkan susunan pengetahuan manusia, ilmu yang pertama dan menjadi dasar serta pembatas dalam setiap pengetahuan adalah ilmu agama, selanjutnya yang kedua adalah ilmu yang mengawasi ilmu lainnya yaitu filsafat ilmu, kemudian yang ketiga adalah ilmu pengetahuan.
Pada makalah ini, akan membahas seputar pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh dari hasil perkuliahan dan blog filsafat ilmu selama satu semester, dengan dosen pengampuh  Prof. Dr. Marsigit MA., di kelas A Program Pascasarjana  tahun ajaran 2015/2016. Pengetahuan-pengetahuan tersebut akan diuraikan dengan jelas sehingga para pembaca dapat mengetahui pentingnya berfilsafat untuk mengembangkan pengetahuan dan kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Filsafat ilmu
Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari tentang mengolah pemikiran kita. Disini mengolah pemikiran berarti mengasah pemikiran  untuk memikirkan segala hal yang ada dan mungkin ada. Dalam filsafat hal yang mungkin ada adalah hal yang diketahui orang lain namun kita belum mengetahuinya. Sedang yang ada adalah hal yang telah kita ketahui. Filsafat dapat juga berarti sebagai suatu pola pikir, dimana pola tersebut tersusun dalam bentuk pertanyaan dalam pemikiran kita sebagai hasil pengalaman, seperti apasaja sumber-sumber berpikir dan bagaimana pembenarannya, bagaimana logikanya, apa saja cakupannya, apa metodologinya, bagaimana tata caranya, bagaimana etik dan estetikanya, dan menurut siapa, kapan, dan dimana. Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan suatu proses dalam mengolah pemikiran kita dan tersusun secara sistematis.
Filsafat ilmu terdiri dari hal-hal yang ada dan mungkin ada, dimana setiap hal yang ada dan mungkin ada memiliki sifat wadah dan isi. Wadah dan isi saling berhubungan satu sama lainnya, namun wadah dan isi tidaklah sama. Sebuah isi dapat menjadi wadah. Sifat dari wadah dan isi tidak terhingga adanya. Isi merupakan sifat dari sebuah wadah. contoh dari wadah dan isi yaitu kulit putih, kulit merupakan wadah sedangkan putih merupakan isinya, adapun isi menjadi wadah seperti berikut: kulit putih bersinar, putih menjadi sebuah wadah dan bersinar sebagai isinya. Wadah dan isi terus menerus saling berhubungan satu sama lain.
Dalam filsafat seperti yang telah disinggung dibab satu, memiliki tingkatan ilmu yang direntangkan dari yang teratas hingga terbawah. Dalam filsafat mengenal bahwa ilmu yang pertama dan utama yaitu ilmu spiritual. Dalam tingkatan ilmu, ilmu spiritual memiliki andil yang cukup penting karna ilmu spiritual merupakan ilmu mendasari ilmu pengetahuan lain. Ilmu spiritual dalam diri seseorang haruslah ada, karna hal itulah yang akan membatasi dan memilah setiap tingkah dan perbuatan yang kurang tepat dilakukan. Selanjutnya Filsafat ilmu menempati tempat kedua dalam tingkatan ilmu, ilmu filsafat merupakan ilmu yang mengawasi ilmu lainnya, seperti mengawasi dan mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar kita. Filsafat dapat diumpamakan sebagai helikopter yang mengawasi sebuah kapal, dapat melihat setiap sisi dan bagian dari kapal serta dapat menemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kapal. Pada tingkatan ilmu yang ketiga ditempati oleh ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang membantu kita dalam mengembangkan hidup ini. Ketiga ilmu diatas saling berkaitan satu sama lain, dan bila kita mempelajari ketiganya maka perkebangan kehidupan akan menuju kearah yang lebih baik.



B. Objek dan bahasa dalam filsafat
Objek dalam filsafat yaitu yang ada dan mungkin ada. Objek yang ada dan mungkin ada memiliki sifat yang tak berhingga banyaknya. Bila diumpamakan  “semiliar pangkat semiliar pun disebutkan belum tentu bisa mewakili sifatnya”. Yang mungkin ada dapat terjadi di masa depan maupun masa lampau. Yang mungkin ada bagi manusia yang satu belum tentu ada bagi manusia yang lainnya, begitupun sebaliknya. Contoh yang dapat diambil yaitu seseorang yang mempelajari matematika tidak mengetahui kapan suatu fungsi ditemukan oleh penemunya. Terlihat bahwa hal tersebut merupakan pengetahuan masa lampau yang mungkin ada didalam pemikiran kita. hal tersebut menjadi ada ketika kita mengetahuinya. contoh lain dalam pendidikan yaitu ketika guru menggunakan metode pembelajaran, apapun metode yang digunakan diharapkan tetap memegang prinsip menjadikan ilmu yang mungkin ada menjadi ada bagi siswa.
Dalam filsafat juga memiliki bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan dan menjabarkan ilmu-ilmu yang ada pada filsafat. Bahasa dalam filsafat yaitu bahasa analog. Bahasa analog merupakan suatu bahasa yang menghubungkan atau menyabungkan setiap bahasa dalam tiga tingkatan ilmu yaitu ilmu pengetahuan, ilmu filsafat, dan ilmu spiritual. Misalkan hati bila dinaikan bahasa analognya menjadi doa, ini berarti ketika mengingat seseorang yang penting didalam hati, maka yang terbaik adalah mendoakannya.


C. Prinsip-Prinsip Filsafat
Dalam filsafat ilmu memiliki dua prinsip berpikir di dunia yaitu yang pertama adalah prinsip kontradiksi, prinsip ini menyatakan bahwa predikat tidak sama dengan subjek. Misalnya rambut hitam, selamanya rambut sebagai subjek tidak sama dengan hitam yang merupakan predikat. Dalam kodratnya rambut itu hidup (sebagai wadah) sedangkan hitam itu adalah namanya (isi), dan sebenar-benarnya hidup merupakan interaksi antara wadah dan isinya.
Yang kedua adalah hukum identitas, dalam filsafat hukum a tidak sama dengan a karna ruang dan waktunya berbeda. Perbedaan dari segi waktu a yang pertama diucapkan dan a yang kedua diucapkan, sedangkan perbedaan dari segi ruang dapat dilihat dari bentuk dan tata letaknya. Bila di lihat dari segi pembelajaran matematika yang menggunakan hukum identitas yaitu materi geometri (ruang) dan aritmatika (waktu).

D. Ketetapan dan Perubahan filsafat
Setiap hal yang ada di dunia ini memiliki kontradiksi didalamnya. Kontradiksi merupakan keadaan yang berlawanan dan keadaan ini dapat diumpamakan sebagai tesis dan anti tesis. Misalnya pada tesis ketetapan memiliki antithesis berubah. Ketetapan dan perubahan merupakan dua hal yang saling berkontradiksi satu sama lainnya dan memiliki filsuf yang menyatakannya. Filsuf yang menyatakan tentang ketetapan adalah Permenides, sedangkan filsuf yang menyatakan tentang perubahan yaitu Heraklitos. Dalam filsafat, memandang suatu kehidupan sebagai interaksi antara yang tetap dan yang berubah. Hidup itu tetap didalam perubahan, dan berubah didalam ketetapan. Setiap manusia hidup dalam ketetapan dan perubahan. Ketetapan dapat berarti suatu keyakinan yang di percayai, sedang yang berubah yaitu kehidupan yang selalu berkembang kearah yang lebih baik.

E. Fatal dan Vital
Filsafat juga menerangkan tentang fatal dan vital. Hidup didunia ini terdiri atas yang fatal dan vital. Fatal dan vital saling berinteraksi satu sama lainnya. Fatal dapat dianalogkan sebagai takdir, doa, dan spiritual. Fatal memiliki kaitan erat dengan ilmu spiritual. Sedangkan vital dapat dianalogkan sebagai usaha, ikhtiar dan dunia manusia. Setiap manusia memiliki takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. dan untuk mencapai takdir yang baik maka haruslah berusaha, berikhtiar, dan berdoa semaksimal mungkin. Karna sebenar-benarnya hidup merupakan interaksi antara doa dan usaha.

F. Fenomena Compte
Fenomena kompte merupakan fenomena yang terjadi pada masa sekarang ini, dimana hampir setiap orang dibelahan muka bumi ini telah dipengaruhi oleh fenomena ini. Fenomena compte merupakan suatu pengaruh yang dibawa oleh power now untuk mempengaruhi Negara-negara yang ada didunia ini. Pengaruh fenomena kompte salah satunya ada pada bidang teknologi, teknologi yang semakin canggih saat ini akan memperluas lagi pengaruh fenomena kompte pada setiap orang. Misalnya pada handphone, saat ini setiap orang didunia ini memiliki handphone, handphone merupakan alat yang sangat membantu dalam proses komunikasi, seiring dengan perkembangannya, handphone tidak hanya digunakan sebagai sebuah alat untuk berkomunikasi, namun dapat digunakan juga sebagai tempat bermain game, mendengarkan music, internet, media sosial, dan lain sebagainya. Apabila teknologi digunakan secara baik dapat berdampak positif, namun apabila penggunaannya tidak dibatasi akan berdampak negative bagi kehidupan, misalnya pada kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia akan semakin berkurang dan begitupun juga pengaruhnya pada ilmu spiritual, semakin tidak dibatasi penggunaan teknologi maka akan semakin sering seseorang mengabaikan perintah Allah SWT.


BAB III
KESIMPULAN
           
            Setiap manusia yang ingin berkembang kearah yang lebih baik perlu mempelajari 3 tingkatan ilmu. Tingkatan ilmu tersebut yaitu ilmu spiritual, ilmu fisafat dan ilmu pengetahuan. Ilmu spiritual merupakan ilmu yang mendasari dan membatasi ilmu pengetahuan lainnya, sedangkan ilmu filsafat merupakan ilmu yang mengawasi ilmu lainnya, dan ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang dimiliki oleh manusia sebagai bekal untuk berkembang. Dalam kehidupannya manusia juga mengenal adanya hal yang ada dan mungkin ada, dimana pengetahuan yang belum diketahui merupakan hal yang mungkin ada dan memiliki proses menjadi ada ketika kita mengetahui pengetahuan tersebut. Setiap kehidupannya manusia juga dianjurkan untuk selalu berusaha, berikhtiar dan dalam menghadapi segala macam permasalahan yang ada di dunia ini. Selain itu, dalam penggunaan teknologi dalam kehidupan haruslah sesuai dengan ruang dan waktu yang ada agar tidak terkena fenomena kompte.
            Filsafat banyak memberikan manfaat pengetahuan tentang mengatur dan memahami kehidupan di dunia ini, termasuk kehidupan bersosialisasi dengan sesame manusia lainnya. Dari sini diharapakan agar setiap individu mau untuk terus mengkaji dan terus belajar ilmu filsafat.

0 komentar:

Posting Komentar

Translate