MAKALAH
FILSAFAT
ILMU DALAM KEHIDUPAN
Disusun sebagai tugas ujian semester untuk memenuhi
syarat
matakuliah
filsafat ilmu
OLEH
TRI KURNIAH LESTARI
15709251065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan jaman, manusia sebagai
makhluk hidup yang ada di dunia ini juga ikut berkembang. Perkembangan manusia
yang telihat secara jelas yaitu pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan pengalamannya. Perkembangan yang terjadi pada diri seseorang ditandai
dengan suatu perubahan yang terjadi karna adanya motivasi dari dalam dirinya
untuk menjadi lebih baik lagi. Apabila manusia memiliki motivasi yang baik maka
ia akan berkembang kea rah yang lebih baik pula, dan begitupun sebaliknya. Perubahan
manusia juga dikarenakan faktor ruang dan waktu. Dimana ruang merupakan
lingkungan tempat ia berada, setiap lingkungan yang berbeda dapat menciptakan
manusia yang berbeda pula. Misalnya, pada lingkungan keluarga, lingkungan kelurga
merupakan faktor yang utama dan pertama dalam pembentukan karakter dan
pengetahuan kita, apabila didalam keluarga anak diajarkan untuk senang membantu
orang maka yang akan terbentuk pada karakter anak itu adalah orang yang baik,
dermawan, penyayang dan lain sebagainya. Begitu pula pada faktor waktu,
pengaruh waktu pada perkembangan manusia dapat terlihat pada pertambahan
usianya, waktu lebih sering dikaitkan dengan tiga jenis waktu yaitu lampau,
sekarang dan masa yang akan datang. Usia manusia yang selalu bertambah dalam
waktu ke waktu menyebabkan perubahan pada dirinya dari fisik, karakter maupun
sikap. Semakin bertambah usia manusia semakin berkembang juga ilmu pengetahuan
dan pengalamannya.
Perkembangan manusia tidak lepas dari kehidupan bersosialisasinya,
manusia merupakan makhluk yang hidup saling membutuhkan satu sama lain. Manusia
hidup secara berdampingan dengan tujuan untuk saling melengkapi
ketidaksempurnaannya. Setiap manusia diciptakan dengan keterbatasan dan
ketidaksempurnaan, sehingga ia hidup di dunia ini untuk melengkapi dirinya
dalam mendekati kesempurnaan. Mereka saling bahu membahu dalam mencari solusi
dan penyelesaian dari setiap permasalahan yang ada disekitarnya.
Pada masa sekarang ini, kenyataan yang timbul dalam
kehidupan yaitu adanya manusia yang tidak peduli dengan manusia lainnya ataupun
manusia yang tidak menyadari bahwa manusia lain membutuhkannya untuk ikut terlibat
dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungannya. Hal tersebut
timbul karna adanya faktor pembeda antara manusia yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari jabatan, usia, maupun
lingkungan tempat seseorang berada. Contoh nyata yang sering terjadi di
kehidupan ini yaitu seorang pemimpin yang ingin mensejahterakan dirinya sendiri
dengan melakukan berbagai cara, seperti korupsi, dan bertindak otoriter
terhadap orang-orang yang dipimpinnnya. Pemimpin seperti ini tidak
memperdulikan kesejahteraan masyarakat yang di pimpinnya. Sehingga hal ini akan
menambah kesenjangan dan permasalahan dalam kehidupan masyarakatnya. Contoh lainnya
yaitu pada dunia pendidikan. Didalam kelas guru dan peserta didik saling
berinteraksi satu sama lainnya. Guru sebagai pemberi ilmu pengetahuan pada peserta
didik. Kenyataan yang biasa terjadi dalam kelas yaitu guru lebih otoriter
terhadap peserta didik, guru memaksa peserta didik untuk memahami dengan baik
apa yang telah ia jelaskan. Padahal setiap peserta didik memiliki tingkat pemahaman
yang berbeda-beda. Selain itu, adanya ketidakpedulian guru terhadap masalah
yang dihadapi oleh peserta didik. Guru cenderung tidak ingin terlibat dalam
masalah-masalah diluar pendidikan peserta didik. Padahal sebagai seorang
pendidik, penting bagi guru untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada
pada diri setiap peserta didik.
Dari kenyataan di atas dapat dikatakan bahwa setiap
kehidupan memiliki permasalahan-permasalahan didalamnya. Permasalahan tersebut
timbul karna kurangnya kepedulian dan kesadaran dari diri setiap manusia. Kesadaran
dan kepedulian akan ada apabila kita belajar untuk memperdulikan sesama
manusia, selain itu kita juga perlu mempelajari ilmu-ilmu yang mengatur dan
mengawasi hal tersebut, seperti salah satunya yaitu filsafat ilmu.
Filsafat
ilmu merupakan ilmu yang mempelajari cara untuk mengolah pemikiran. Filsafat ilmu
juga merupakan ilmu yang menyadarkan setiap orang untuk peduli terhadap
lingkungan yang ada disekitarnya dan mau terlibat dalam menyelesaikan setiap
permasalahan yang ada. Filsafat ilmu juga dikatakan sebagai pengawas ilmu
pengetahuan lainnya, hal ini dikarenakan filsafat ilmu lebih mempelajari
kesenjangan-kesenjangan dan permasalahan-permasalahan sehari-hari yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya sehingga dapat mencari solusi
penyelesaian yang tepat. Bila di rentangkan susunan pengetahuan manusia, ilmu
yang pertama dan menjadi dasar serta pembatas dalam setiap pengetahuan adalah
ilmu agama, selanjutnya yang kedua adalah ilmu yang mengawasi ilmu lainnya
yaitu filsafat ilmu, kemudian yang ketiga adalah ilmu pengetahuan.
Pada
makalah ini, akan membahas seputar pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh
dari hasil perkuliahan dan blog filsafat ilmu selama satu semester, dengan
dosen pengampuh Prof.
Dr. Marsigit MA., di kelas A Program Pascasarjana tahun ajaran 2015/2016. Pengetahuan-pengetahuan
tersebut akan diuraikan dengan jelas sehingga para pembaca dapat mengetahui
pentingnya berfilsafat untuk mengembangkan pengetahuan dan kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat ilmu
Filsafat merupakan ilmu yang
mempelajari tentang mengolah pemikiran kita. Disini mengolah pemikiran berarti
mengasah pemikiran untuk memikirkan
segala hal yang ada dan mungkin ada. Dalam filsafat hal yang mungkin ada adalah
hal yang diketahui orang lain namun kita belum mengetahuinya. Sedang yang ada
adalah hal yang telah kita ketahui. Filsafat dapat juga berarti sebagai suatu
pola pikir, dimana pola tersebut tersusun dalam bentuk pertanyaan dalam
pemikiran kita sebagai hasil pengalaman, seperti apasaja
sumber-sumber berpikir dan bagaimana pembenarannya, bagaimana logikanya, apa
saja cakupannya, apa metodologinya, bagaimana tata caranya, bagaimana etik dan
estetikanya, dan menurut siapa, kapan, dan dimana. Semua pertanyaan-pertanyaan
tersebut merupakan suatu proses dalam mengolah pemikiran kita dan tersusun
secara sistematis.
Filsafat ilmu terdiri dari hal-hal
yang ada dan mungkin ada, dimana setiap hal yang ada dan mungkin ada memiliki
sifat wadah dan isi. Wadah dan isi saling berhubungan satu sama lainnya, namun
wadah dan isi tidaklah sama. Sebuah isi dapat menjadi wadah. Sifat dari wadah dan
isi tidak terhingga adanya. Isi merupakan sifat dari sebuah wadah. contoh dari
wadah dan isi yaitu kulit putih, kulit merupakan wadah sedangkan putih
merupakan isinya, adapun isi menjadi wadah seperti berikut: kulit putih
bersinar, putih menjadi sebuah wadah dan bersinar sebagai isinya. Wadah dan isi
terus menerus saling berhubungan satu sama lain.
Dalam filsafat seperti yang telah
disinggung dibab satu, memiliki tingkatan ilmu yang direntangkan dari yang
teratas hingga terbawah. Dalam filsafat mengenal bahwa ilmu yang pertama dan
utama yaitu ilmu spiritual. Dalam tingkatan ilmu, ilmu spiritual memiliki andil
yang cukup penting karna ilmu spiritual merupakan ilmu mendasari ilmu
pengetahuan lain. Ilmu spiritual dalam diri seseorang haruslah ada, karna hal
itulah yang akan membatasi dan memilah setiap tingkah dan perbuatan yang kurang
tepat dilakukan. Selanjutnya Filsafat ilmu menempati tempat kedua dalam
tingkatan ilmu, ilmu filsafat merupakan ilmu yang mengawasi ilmu lainnya,
seperti mengawasi dan mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di
lingkungan sekitar kita. Filsafat dapat diumpamakan sebagai helikopter yang
mengawasi sebuah kapal, dapat melihat setiap sisi dan bagian dari kapal serta
dapat menemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kapal. Pada tingkatan
ilmu yang ketiga ditempati oleh ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan merupakan ilmu
yang membantu kita dalam mengembangkan hidup ini. Ketiga ilmu diatas saling
berkaitan satu sama lain, dan bila kita mempelajari ketiganya maka perkebangan
kehidupan akan menuju kearah yang lebih baik.
B.
Objek dan bahasa dalam filsafat
Objek dalam filsafat yaitu yang ada dan mungkin
ada. Objek yang ada dan mungkin ada
memiliki sifat yang tak berhingga banyaknya. Bila diumpamakan “semiliar
pangkat semiliar pun disebutkan belum tentu bisa mewakili sifatnya”. Yang
mungkin ada dapat terjadi di masa depan maupun masa lampau. Yang mungkin ada
bagi manusia yang satu belum tentu ada bagi manusia yang lainnya, begitupun
sebaliknya. Contoh yang dapat diambil yaitu seseorang yang mempelajari matematika
tidak mengetahui kapan suatu fungsi ditemukan oleh penemunya. Terlihat bahwa
hal tersebut merupakan pengetahuan masa lampau yang mungkin ada didalam
pemikiran kita. hal tersebut menjadi ada ketika kita mengetahuinya. contoh lain
dalam pendidikan yaitu ketika guru menggunakan metode pembelajaran, apapun metode
yang digunakan diharapkan tetap memegang prinsip menjadikan ilmu yang mungkin
ada menjadi ada bagi siswa.
Dalam filsafat juga memiliki bahasa
yang digunakan untuk mengungkapkan dan menjabarkan ilmu-ilmu yang ada pada
filsafat. Bahasa dalam filsafat yaitu bahasa analog. Bahasa analog merupakan suatu
bahasa yang menghubungkan atau menyabungkan setiap bahasa dalam tiga tingkatan
ilmu yaitu ilmu pengetahuan, ilmu filsafat, dan ilmu spiritual. Misalkan hati
bila dinaikan bahasa analognya menjadi doa, ini
berarti ketika mengingat seseorang yang penting didalam hati, maka yang terbaik
adalah mendoakannya.
C.
Prinsip-Prinsip
Filsafat
Dalam filsafat ilmu memiliki dua prinsip
berpikir di dunia yaitu yang pertama adalah prinsip kontradiksi, prinsip ini menyatakan bahwa
predikat tidak sama dengan subjek. Misalnya rambut hitam, selamanya rambut sebagai
subjek tidak sama dengan hitam yang merupakan predikat. Dalam kodratnya rambut
itu hidup (sebagai wadah) sedangkan hitam itu adalah namanya (isi), dan
sebenar-benarnya hidup merupakan interaksi antara wadah dan isinya.
Yang kedua adalah hukum identitas,
dalam filsafat hukum a tidak sama dengan a karna ruang dan waktunya berbeda.
Perbedaan dari segi waktu a yang pertama diucapkan dan a yang kedua diucapkan,
sedangkan perbedaan dari segi ruang dapat dilihat dari bentuk dan tata
letaknya. Bila di lihat dari segi pembelajaran matematika yang menggunakan
hukum identitas yaitu materi geometri (ruang) dan aritmatika (waktu).
D.
Ketetapan dan Perubahan filsafat
Setiap
hal yang ada di dunia ini memiliki kontradiksi didalamnya. Kontradiksi merupakan
keadaan yang berlawanan dan
keadaan ini dapat diumpamakan sebagai tesis dan anti tesis. Misalnya pada tesis
ketetapan memiliki antithesis berubah. Ketetapan dan perubahan merupakan dua
hal yang saling berkontradiksi satu sama lainnya dan memiliki filsuf yang
menyatakannya. Filsuf yang menyatakan tentang ketetapan adalah Permenides,
sedangkan filsuf yang menyatakan tentang perubahan yaitu Heraklitos. Dalam filsafat,
memandang suatu kehidupan sebagai interaksi antara yang tetap dan yang berubah.
Hidup itu tetap didalam perubahan, dan berubah didalam ketetapan. Setiap
manusia hidup dalam ketetapan dan perubahan. Ketetapan dapat berarti suatu
keyakinan yang di percayai, sedang yang berubah yaitu kehidupan yang selalu
berkembang kearah yang lebih baik.
E.
Fatal dan Vital
Filsafat juga menerangkan tentang fatal dan vital. Hidup
didunia ini terdiri atas yang fatal dan vital. Fatal dan vital saling
berinteraksi satu sama lainnya. Fatal dapat dianalogkan sebagai takdir, doa,
dan spiritual. Fatal memiliki kaitan erat dengan ilmu spiritual. Sedangkan vital
dapat dianalogkan sebagai usaha, ikhtiar dan dunia manusia. Setiap manusia
memiliki takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. dan untuk mencapai takdir
yang baik maka haruslah berusaha, berikhtiar, dan berdoa semaksimal mungkin. Karna
sebenar-benarnya hidup merupakan interaksi antara doa dan usaha.
F.
Fenomena Compte
Fenomena kompte
merupakan fenomena yang terjadi pada masa sekarang ini, dimana hampir setiap orang dibelahan muka
bumi ini telah dipengaruhi oleh fenomena ini. Fenomena compte merupakan suatu
pengaruh yang dibawa oleh power now untuk mempengaruhi Negara-negara yang ada
didunia ini. Pengaruh fenomena kompte salah satunya ada pada bidang teknologi,
teknologi yang semakin canggih saat ini akan memperluas lagi pengaruh fenomena
kompte pada setiap orang. Misalnya pada handphone, saat ini setiap orang didunia
ini memiliki handphone, handphone merupakan alat yang sangat membantu dalam
proses komunikasi, seiring dengan perkembangannya, handphone tidak hanya
digunakan sebagai sebuah alat untuk berkomunikasi, namun dapat digunakan juga
sebagai tempat bermain game, mendengarkan music, internet, media sosial, dan
lain sebagainya. Apabila teknologi digunakan secara baik dapat berdampak
positif, namun apabila penggunaannya tidak dibatasi akan berdampak negative bagi
kehidupan, misalnya pada kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia akan
semakin berkurang dan begitupun juga pengaruhnya pada ilmu spiritual, semakin
tidak dibatasi penggunaan teknologi maka akan semakin sering seseorang
mengabaikan perintah Allah SWT.
BAB
III
KESIMPULAN
Setiap
manusia yang ingin berkembang kearah yang lebih baik perlu mempelajari 3
tingkatan ilmu. Tingkatan ilmu tersebut yaitu ilmu spiritual, ilmu fisafat dan
ilmu pengetahuan. Ilmu spiritual merupakan ilmu yang mendasari dan membatasi
ilmu pengetahuan lainnya, sedangkan ilmu filsafat merupakan ilmu yang mengawasi
ilmu lainnya, dan ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang dimiliki oleh manusia
sebagai bekal untuk berkembang. Dalam kehidupannya manusia juga mengenal adanya
hal yang ada dan mungkin ada, dimana pengetahuan yang belum diketahui merupakan
hal yang mungkin ada dan memiliki proses menjadi ada ketika kita mengetahui
pengetahuan tersebut. Setiap kehidupannya manusia juga dianjurkan untuk selalu
berusaha, berikhtiar dan dalam menghadapi segala macam permasalahan yang ada di
dunia ini. Selain itu, dalam penggunaan teknologi dalam kehidupan haruslah
sesuai dengan ruang dan waktu yang ada agar tidak terkena fenomena kompte.
Filsafat
banyak memberikan manfaat pengetahuan tentang mengatur dan memahami kehidupan
di dunia ini, termasuk kehidupan bersosialisasi dengan sesame manusia lainnya. Dari
sini diharapakan agar setiap individu mau untuk terus mengkaji dan terus
belajar ilmu filsafat.
0 komentar:
Posting Komentar