SATUAN
Pada
pembelajaran matematika terdapat unsur yang membantu dalam mengubah suatu
sistem ke sistem lainnya sehingga dapat mempermudah dalam menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan sistem tersebut,unsur tersebut dinamakan
sebagai konversi satuan. Pada bukupedia.net dikatakan bahwa konversi satuan adalah
perubahan sistem satuan pengukuran dari satu sistem ke sistem yang lain.
Sebelum membahas konversi satuan lebih jauh, terlebih dahulu kita harus
mengenal apa yang dimaksud dengan satuan dan konversi itu sendiri serta sejarah
perkembangannya.
Konsep satuan
Dalam kamus bahasa Indonesia,
Satuan adalah (1) bilangan bulat positif terkecil dari bilangan seluruhnya
(bilangan satu), sebagai contoh bilangan 235 -nya 5, puluhannya 3, dan
ratusannya 2; (2) standar atau dasar ukuran (takaran, sukatan, uang, dan
sebagainya), contohnya : meter ialah satuan ukuran panjang, sedangkan gram
satuan berat; (3) sekelompok orang (tentara, alat-alat, dan sebagainya) yang
merupakan keutuhan: satuan pasukan bermotor; (4) perangkat atau unit.
Dari pengertian diatas terdapat 2
makna yang berkaitan dengan pembelajaran matematika, namun kedua pengertian
tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lainnya. Pada pengertian
pertama, satuan diartikan sebagai nilai tempat terkecil dalam bilangan bulat
positif, sedangkan yang kedua, satuan diartikan sebagai suatu dasar ukuran
dalam menentukan nilai pada suatu sistem. Misalnya pada waktu, waktu memiliki
dasar ukuran seperti detik, menit, jam, dan lain sebagainya. Dasar tersebutlah
yang dinamakan sebagai satuan.
Dua pengertian tersebut
masing-masing memiliki sejarah yang berbeda dalam penggunaannya. Pada makalah
ini, penjelasan mengenai sejarah satuan akan dibatasi pada pengertian satuan
sebagai dasar pengukuran, karna hal ini akan lebih menunjang pembahasan materi berikutnya.
Sejarah satuan sebagai dasar pengukuran
Pada awalnya manusia diberikan
kemampuan berpikir untuk mengembangkan dirinya dan membantunya dalam memecahkan
permasalahannya dikehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu mereka mulai
menggunakan bagian anggota tubuhnya sebagai suatu alat untuk mengukur atau
membandingkan besar dua benda. Misalnya panjang kaki, jengkal, jari, hasta,
langkah dan lain sebaginya digunakan dalam mengukur benda-benda bahkan jarak
yang ada disekitarnya. Penetapan dasar ukuran menggunakan anggota tubuh itulah
yang dinamakan sebagai satuan. Jika panjang suatu benda diukur dengan
menggunakan jengkal maka jengkal dapat dikatakan sebagai satuan dari benda
tersebut.
Anggota tubuh dikatakan sebagai
suatu satuan yang tidak baku karna tidak memiliki sifat yang tetap. Setiap manusia
memiliki ukuran kaki yang berbeda-beda, selain itu tubuh manusia tidaklah
selalu sama karna manusia mengalami pertumbuhan. Sehingga apabila kaki yang
berbeda digunakan dalam pengukuran maka hasilnya akan berbeda pula. Hal
tersebut dapat mengakibatkan kesalahan dan kesulitan dalam menentukan ukuran
mana yang benar.
Setelah tahun 1700, sekelompok
ilmuwan mulai mengembangkan penggunaan satuan sebagai dasar pengukuran yang
lebih akurat, dan dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem
Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional (SI). Penamaan
ini berasal dari bahasa Perancis Le Systeme Internationale d’Unites.
Dalam satuan SI, setiap jenis
ukuran memiliki satuan dasar, contoh: panjang memiliki satuan dasar meter.
Untuk pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dapat
digunakan awalan-awalan seperti ditunjukkan dalam tabel berikut :
digunakan awalan-awalan seperti ditunjukkan dalam tabel berikut :
Awalan Simbol Faktor Pengali
Kilo K
1000 = 10-3
Hekto H 100 = 10-2
Deka Da 10 = 10-1
Desi D 0,1 = 10-1
Senti C 0,01 = 10-2
Mili M 0,001 = 10-3
Mikro m 0,000001 = 10-6
Hekto H 100 = 10-2
Deka Da 10 = 10-1
Desi D 0,1 = 10-1
Senti C 0,01 = 10-2
Mili M 0,001 = 10-3
Mikro m 0,000001 = 10-6
--------------------------------------------------------------
Sumber :
http://kamus.cektkp.com/satuan/
http://www.bukupedia.net/2016/02/pengertian-sistem-satuan-internasional-si-dan-konversi-satuan-panjang-massa-dan-waktu.html
0 komentar:
Posting Komentar