Adab-adab Belajar Berfilsafat
Oleh : Tri Kurniah Lestari
Pertemuan pertama pada Matakuliah filsafat ilmu yang disampaikan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.. kuliah ini diadakan pada hari selasa, tanggal 08 September 2015, Pukul 11.10 sampai dengan 12.50, diruang 305b Gd. Lama.
Perkuliahan dibuka dengan perkenalan dan penyampaian prinsip serta tatacara belajar filsafat ilmu. Sistem perkuliahan yang terjadi adalah mendengarkan dan merekam apa yang disampaikan oleh pak marsigit. Pada awal penyampaian materi beliau mengatakan bahwa "filsafat merupakan suatu pola pikir, Apasaja sumber-sumber berpikir dan bagaimana pembenarannya, bagaimana logikanya, apa saja cakupannya, apa metdologinya, bagaimana tata caranya, bagaimana etik dan estetikanya, dan menurut siapa, kapan, dan dimana." Dalam pernyataan beliau di atas dapat dikatakan bahwa pola pikir dapat terbentuk dari berbagai macam pertanyaan-pertanyaan dalam pemikiran sebagai wujud dari hasil pengalaman.
Tata cara belajar filsafat ilmu beliau umpamakan sebagai perangkat keras dan perangkat lunak. Pembelajaran filsafat ilmu dimulai dari perangkat lunak yang apabila diperlunak lagi akan menjadi spiritual, semakin lunak akan menjadi suatu keikhlasan yang mengharap ridha dari Allah SWT. Bila filsafat ilmu direntangkan dari yang hard (sebagai yang terendah) hingga yang soft (sebagai yang tertinggi), Maka spiritual merupakan ilmu tertinggi dari segala ilmu dan menjadi koridor pembatas dari segala ilmu pengetahuan.
Dalam perkuliahan terdiri atas beberapa adab, adab yang pertama dan utama adalah spritual, adab yang kedua yaitu mematang dan memantapkan diri dari aspek psikologi yang meliputi kesabaran, ketelatenan, keuletan daya juang dan lainnya. Aspek psikologi dinilai dari cara belajar menjadi orang yang lebih dewasa, berani bertanggung jawab atas perbuataln yang dilakukan.
Setinggi-tingginya berpikir, pikiran tertinggi adalah merefleksikan apa yang telah dibaca, manusia memiliki kelebihan merefleksikan apa yang dibacanya. Setelah membaca tulisan yang ada di blog beliau, kami wajib untuk merefleksikan tulisan beliau dalam bentuk komentar.
Beliau mengingatkan bahwa bahan bacaan tidak mengandung kata-kata filsafat, bacaan bersifat analog yang memiliki makna tersirat. Misalkan, pembahasan mengenai doa, spiritualitas, dan hati yang keseluruhannya merupakan bahasa analog.
Jika ingin mencapai kesuksesan beliau juga memberikan beberapa kiat untuk mencapainya, kiat tersebut yaitu :
- Niatkan diri dengan cara memperbaharui niat.
- Singkronkan niat dengan tidakan. Niat lulus matakuliah harus disingkronkan dengan tindakan sesuai dengan petunjuk yang ada.
- Tambahkan ilmu, dan bangunlah pengetahuannya dengan cara membaca, mendiskusikan, dan mereflesikannya.
- Carilah keterampilan sehingga mendapatkan pengalaman.
Sekian dan terimakasih
2 komentar:
Good Reflection
Good Reflection
Posting Komentar