Rabu, 04 November 2015

Refleksi keenam



STRUKTUR DAN ISTILAH DALAM FILSAFAT
Oleh : Tri Kurniah Lestari, S.Pd.
(15709251065)



Bismillahirrahmanirahim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu 

Pertemuan keenam ini dilaksanakan pada selasa tanggal 20 Oktober 2015 jam 11.10 sampai dengan 12.50 diruang 305b gedung lama pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta prodi pendidikan matematika kelas a pada matakuliah filsafat ilmu dengan dosen pengapuh pak marsigit. Perkuliahan ini diawali dengan tanya jawab cepat yang diberikan oleh pak marsigit. Bapak mengemukakan soal dan kami harus menjawab dengan cepat diselembar kertas. Keadaan kelas sedikit tegang karna tidak ada satu pun mahasiswa yang mengetahui adanya tes dihari itu. Pertanyaan yang dikemukakan ada beberapa yaitu : 

1.       Tulis 2 macam ontology batu
Wadah dan isi
2.       Tulis 2 macam metafisika batu
Yang ada dan mungkin ada
3.       Tulis 3 macam epistemology batu
Sumber, pembenaran, dan manfaat
4.       Tulis fatalnya batu
absolut
5.       Tulis vitalnya batu
Subjek batu
6.       Tulis ketetapan batu
Kuasa Tuhan
7.       Tulis relatifnya batu
Batu-batuan
8.       Apa spiritualnya batu
Tasbih
9.       Normatifnya batu
Jumlah/macam-macam batu
10.    Sebut estetikanya batu
Cincin, batu hias, akik
11.    Sebut formalnya batu
Prasasti, batu peresmian, monumen
12.    Sebut determinisnya batu
Batu besar menimpa batu kecil
13.    Sebut potensinya batu
Pecah
14.    Tulis abstraksinya batu
Sifat batu
15.    Tulis idealnya batu
Batu sempurna (hajar aswad)
16.    Tulis materialnya batu
Bahan/material
17.    Tulis analitiknya batu
Banyak atau jumlah batu
18.    Tulis apriorinya batu
Magma
19.    Tulis sintetiknya batu
Semen
20.    Tulis aposteriorinya batu
Batu sanding
21.    Tulis reduksinya batu
Jatuh
22.    Tulis analoginya batu
Kepala batu
23.    Tulis harmoninya batu
Seimbang atau diam
24.    Tulis wadahnya batu
Gunung/yang ada atau yang mungkin ada
25.    Tulis isnya batu
Kerikil/yang ada atau yang mungkin ada

26.    Tulis 2 sebabnya batu
Sebab utama dan sebab prima
27.    Tulis akibatnya batu
Predikat atau sifat-sifatnya
28.    Tulis dialektik batu
Bendulan
29.    Tulis sejarahnya batu
Menembus ruang dan waktu
30.    Tulis skeptisnya batu
Bergoyang/gempa
31.    Tulis kesadaran batu
Dipersepsi subjeknya
32.    Tulis khayalan batu
Dikhayalkan oleh subjeknya
33.    Tulis bercintanya batu
Yang bercinta objeknya
34.    Sebutkan 3 utilitarian batu
Ada, mengada, dan pengada
35.    Sebut teleologinya batu
Yang ada dan mungkin ada
36.    Sebut transendennya batu
Rumah para dewa
37.    Sebut realisme batu
Penampakan batu
38.    Sebut konsistennya batu
Sekali batu, tetaplah batu
39.    Sebut korespondennya batu
Sama-sama dipersepsi
40.    Sebut jiwanya batu
Jiwa subjeknya
41.    Sebut ideologinya batu
Tembok Berlin, Batu ratapan
42.    Sebut kontradiksinya batu
Batu apung


Setelah selesai melakukan tes jawab singkat bapak kembali menyampaikan bahwa ada satu refleksi yang dimasukan kedalam blog beliau, beliau merasa Refleksi tersebut cukup lengkap dan baik, selain itu bukan hanya karena kelengkapannya, tetapi juga karna ada kesimpulan yang disimpulkan dibawahnya. Kemudian bapak mengadakan perkuliahan dengan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan. 

Pertanyaan pertama dari bu retno, beliau bertanya mengenai dimensi antara ruang dan waktu, “Saya membayangkan mengenai material eh ternyata jawabannya berbeda bagaimana secara filsafat menjelaskannya?”

Baik, struktur tadi yang saya sebut itu hanyalah salah satu struktur dari semilyar pangkat semilyar dari yang ada dan mungkin ada, struktur itu disamping banyak jenisnya juga berstruktur, siang dan malam itu struktur dunia, orang itu mengalaminya paham atau tidak paham, tumbuhan mengalaminya paham atau tidak paham, binatang juga mengalaminya sadar atau tidak sadar, dia didalam struktur dunia dalam bentuk yang sederhana yaitu siang dan malam, atas dan bawah itu juga struktur, kiri dan kanan, jauh dan dekat itu juga struktur, kenapa ? karna berfilsafat itu intensif dan ekstensif, dalam sedalam-dalamnya dan luas seluas-luasnya. Cuma kalau kita melintasi dan mengidentifikasi semua struktur maka tidak akan pernah selesai maka kita ambil struktur yang istimewa, yang strategis dan yang potensial. Semua itu senjata, batu senjata, horden, lampu, oksigen juga senjata, tapi orang kemudian membuat senjata yang efisien dan efektif, mulai dari pisau hingga senjata api. Maka dalam mempelajari filsafat ada struktur yang bermanfaat yang efisien dan efektif yang bisa kita pakai employ, material, formal, normatif, spiritual, untuk menyadarkan diri kita, nah sebenar-benar hidup, kita ingin hidup baik, ingin hidup sukses, sifat dari pada hidup juga bermilyar-milyar. Baik mulai dari satu sampai seribu, sukses dari satu sampai semilyar, bermilyar-milyar indikator kriteria baik dan sukses, maka kita reduksi menjadi baik dan sukses pada umumnya dewasa ini, yaa kalau mahasiswa ya punya laptop, punya handphone merek Samsung dan iphone, sukses pada masa kekinian ini adalah anda lulus ujian. Maka kalau anda ingin sukses, kriteria dari filsafat ini adalah sopan dan santun terhadap ruang dan waktu. Cuma sopan dan santun terhadap ruang dan waktu ternyata bukan sesuatu yang diam, bukan sesuatu yang tetap, tetapi sesuatu yang dinamik atau keseimbangan antara yang diam dan tetap, kalau bahasa orang awam yaitu menembus ruang dan waktu, gak usah khawatir dalam menembus ruang dan waktu, jangankan manusia jangankan tumbuh-tumbuhan jangankan hewan, maka sebuah batu pun diam saja disana dia juga telah menembus ruang dan waktu. Karna diam-diam batu itu juga mengikuti kalender, sadar atau pun tidak sadar yang menyadarinya adalah subyeknya. Jadi yang jadi masalah ialah bagaimana hidup ini punya keterampilan menembus ruang dan waktu, tes tadi sebagai contoh untuk bisa menembus ruang dan waktu kita memerlukan perbendaharaan kata. 

Sebenar-benar dunia itu adalah bahasa, maka filsafat bahasa atau filsafat analitik dunia itu adalah kata-kataku, maka sebenar-benar kata-kataku itulah menunjukan duniamu, maka berhati-hatilah dalam berkata-kata, karna dunia keatas menjadi spiritual maka kata-katamu sebenarnya itu adalah doa bila dilihat dari sisi spiritualitas, maka hati-hati juga kalau marah, seoarang pemarah itu adalah determinis, determinis itu menembus ruang dan waktu yang salah, maka perjuangan hidup yang benar adalah menembus ruang dan waktu yang bijaksana, maka menembus ruang dan waktu yang bijaksana satu daerah ke daerah yang lain, dan satu orang ke orang yang lain itu berbeda-beda, misalnya laki-laki dan perempuan tempramennya juga berbeda-beda, perempuan baru jalan kaki sudah begini (mimik marah), ini dia tidak tepat dalam menembus ruang dan waktu. Tapi kalau laki-laki, pantas saja dia habis lari-lari, olah raga. Nah naik motor juga beda posisi laki-laki dan perempuan, menembus ruang dan waktunya beda-beda antara laki-laki dan perempuan. Tadi, sekali lagi tes ini untuk memperoleh keterampilan, bila di eksistensikan baru batu loh, belum bilangan, spiritualnya bilangan, normatifnya bilangan, ketetapannya bilangan, awas hati-hati.. Karena secara ontologis ada perbedaan karakter antara batu dengan bilangan, batu duduknya diluar pikiran, dan bialngan duduknya didalam pikiran, kemudian tadi aku menggunakan batu untuk mensimulasikan menembus ruang dan waktu saja sudah begitu, artinya aku bisa berfilsafat, bisa membangun dunia berangkat dari sebuah batu, berangkat dari sebuah bilangan, berangkat dari seorang manusia, berangkat dari sebuah konsep spiritual, dan seterusnya, maka dalam filsafat aku bisa membangun dunia dari yang ada dan mungkin ada. Nah agar kita bisa membangun dunia maka diperlukan kemampuan, keterampilan menembus ruang dan waktu agar kita bisa menembus ruang dan waktu yang baik sesuai dengan tujuan diperlukan pengetahuan perbendaharaan kata, misalnya percaya, awas ranah percaya, bila tadi batu diluar pikiran dan bilangan didalam pikiran, kalau kepercayaan itu ada didalam hubungan antar subjek dan objek, antara wadah dan isi, hubungan itu artinya menghubungkan antara diluar dan didalam, itu juga bisa aku pergunakan seperti halnya batu tadi, spiritualnya kepercayaan, normatifnya kepercayaan, matematikanya kepercayaan, materialnya kepercayaan, ragu-ragunya kepercayaan, dialognya kepercayaan, skeptisnya kepercayaan, dan seterusnya. Kalau di ekstensikan metode ilmiahnya kepercayaan adalah validitas. Kepercayaan terhadap suatu data itulah validitas konstruk, validitas isi, kepercayaan dari karya ilmiah anda nanti adalah validator hasil dari validasi. Begitulah filsafat, filsafat itu gak rumit, maka harus komprehensif, aku diberi bekal makanya baca baca dan baca semua pertanyaan anda sudah saya jawab disana, Cuma tidak seperti mencari batu krikil dihalaman, yang kelihatan langsung diambil, sedikit keatas kan spiritual bermilyar-milyar kau panggil nama Tuhan mu belum tentu engkau didengarkan. Masalahnya seperti itu, berkali-kali baca elegi belum tentu paham juga. Maka diperlukan kesabaran, ketelatenan, dan sebagian dari para pembaca salah paham, contohnya “elegi menyesali rumahku yang terlalu besar, makanya pak kalau bikin rumah ya jangan besar-besar”, yang baca nih gak paham gitu loh, dan yang gak paham itu banyak sekali. Makanya anda itu kadang-kadang kehilangan idealism dikarenakan pragmatism, pragmatism budaya instan. Rekaman kuliah pak marsigit, yang dikoment Cuma apa ? “ rekaman bermanfaat pak amin”, yang kayak gitu kan kelihatan menandakan belum pernah download internet, belum mengerti downlodannya, belum pernah melihat rekaman internet, “pokoknya rekaman itu pasti bermanfaat pak”, makanya saya mengerti, saya melihat learning continuing dari anda semua, setiap orang itu ada yang berhenti selama beberapa waktu, dan ada yang terus, seperti bu retno semangatnya menggebu-gebu, tau-tau sudah seratus komennya ketika dites dapat nol langsung tidak bersemangat, saya sebagai dosennya menghibur, semangat bu, fungsi tes ini tidak semata-mata menguji tetapi juga berfungsi untuk mengadakan dari yang mungkin ada, kalau anda tidak tes seperti ini pasti anda tidak menyadarinya. Menyadari bahwa aku belum menyadarinya itu penting, karna orang yang sombong merasa ngerti padahal ia belum mengerti itu musuh besar anda berfilsafat itu seperti itu, memerangi diri anda sendiri itu lebih berat dari pada memerangi orang lain. Memerangi diri sendiri berarti bahwa diriku telah mengerti ketidak mengertianku, orang yang pertama kali seperti itu adalah sokrates. Ternyata  Aku tidak mengerti semua, tidak bisa mengerti apapun. Tapi bukan berarti a: “kenapa belum buat koment?”, b: “aku tidak mengerti pak, aku tidak buat komen, karna menurut sokrates manusiakan tidak mengerti apapun” (laughing), jadi itu maksudnya, oleh karena itu karna kita sudah memahami seperti itu, sebagai orang dewasa bergaul dengan suami, suami itu dunia, dia itu struktur, kalau kita main paksa itu berarti kita menembus ruang dan waktu yang salah, secara psikologi itu potensi negatif, secara spiritual itu godaan syaitan(naudzubillah minzalik). Maka untuk terhindar dari godaan syaitan pun perlu pengetahuan yaitu menembus ruang dan waktu sesuai dengan norma, pengetahuan, adab dan seterusnya.

Pertanyaan kedua diajukan oleh Evvy Lusyana : bagaimana filsafat itu melihat kepercayaan seseorang, misalkan saya punya teman tapi saya selalu tidak percaya dengan orang itu, menurut filsafat itu saya orangnya bagaimana ?

Bapak menjawab, nah tadi seperti itu, ada didalam dan ada di luar, ada didalam hubungan antara anda sebagai subjek  dan diluar sebagai objek, jikalau subjeknya dirimu maka yang diluar dirimu itu sebagai objeknya, atau sifat-sifatnya maka percay didalam hati naik kepikiran benar didalam pikiran turun kehati, maka dalam filsafat mencari kepastian dan mencari kebenaran tetapi setelah engkau mencari kepastian, itu pertanda engkau tertangkap oleh ruang dan waktu yang salah atau mitos, kepastian mu itulah sebagai suatu mitos, kecuali kepastian itu adalah keyakinanmu didalam spiritualitasmu, itu bukan mitos, itu keyakinan. Mitos artinya sebatas yang engkau pikirkan, itu urusan dunia, itulah sebabnya, didalam filsafat ini memang membongkar kepastian-kepastian itu dan didalam psikologi, interaksi antara hati dan pikiran menghasilkan interaksi/fenomena, aktifitas, tidak percaya itu ada alirannya, kalau engkau bangun ketidak percayaan itu jadilah dunia ketidak percayaan, ketidakpercayaan itu dalam filsafat disebut scaptisism tokohnya Rene deskrates, karna Deskrates memiliki mimpi, mimpinya begitu khusyuk, efektif, dan intensif sehingga dia tidak dapat membedakannya lagi antara mimpi dan bukan mimpi, kenapa? Itu jarang terjadi karna konteksnya dekratesnya itu dimusim dingin, dunia yang penuh salju dan homogen, tidak ada serba serbi kehidupan yang ada hanya salju, antara mimpi dan dunia kenyataan sama, sampai-sampai dia meragukan segalanya, maaf, dia pun meragukan Tuhan itu sendiri, sehingga dia mencari kepastian, apa yang bisa dijadikan tonggak ketidak pastian, aku juga mengalami apa yang dialami oleh Rene Deskrates, apakah ini sekarang saya ini bersungguh-sungguh atau mimpi, jangan-jangan pertemuan saya dengan anda ini adalah mimpi, semuanya gak menginjak tanah kan?, jangan-jangan kita semua sedang ada diakhirat, siapa yang bisa menjamin bahwa ini bukan dunia mimpi, apa ukurannya bahwa aku bukan didunia mimpi, dalam mimpi pun aku dicubit sakit, dalam mimpi juga ada siang dan ada malam, nah seperti itulah kebingungan Rene deskrates, ketika bertemu dengan orang dia tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan bukan mimpi, maka dia itu mencari kepastian, ternyata kepastian yang sama sekali tidak bisa di bantah ialah bahwa aku sedang bertanya. Kalau kamu, jangan-jangan kamu mimpi, didalam mimpi juga kamu tersenyum dan agak pucat sedikit, dalam mimpi juga terjadi seperti itu, kamu berkedip-kedip. Maka Rene deskrates menemukan kepastian bahwa yang  pasti itu dialah yang sedang bertanya, atau yang sedang memikirkannya, berarti saya ini bukan mimpi dan saya betul-betul ada karna aku memikirkannya, jadi aku ada karna aku berpikir, Cogito ergo sum. Kemudian diera kehidupan dipakai, anda gak ada yang pakai akik, jadi anda semua saya anggap gak ada, karna dilihat dari sisi akik, maka berhati-hati dalam berbangsa dan bernegara, dan juga berkomentar, bagi anda yang tidak mau berkomentar dalam postingan saya, aku anggap tidak ada, hati-hati perwakilan Indonesia di Asia Tenggara, barang siapa yang tidak berkomentar diforum internasional dianggap tidak ada. Jangan dianggap sepele, kamu tidak dianggap oleh orang tuamu saja sedihnya bukan main, padahal kamu sering mengabaikan sifat-sifat adikmu, padahal kamu sering meniadakan semilyar sifat-sifat muridmu, itulah pentingnya. Jadi Indonesia gak bisa berbuat apa-apa, misalnya ketika ada bencana diJepang, Indonesia tidak bisa mengirimkan kapal bantuan kesana untuk menolong, tapi kalau ketika kita kena bencana orang dari Jepang datang kesini. Maka terlihat secara internasional, bahwa Jepang itu ada. Maka keberadaan suatu Negara yaitu dengan cara mengibarkan bendera, Palestina berjuang untuk menjadi ada dengan cara mengibarkan bendera di PBB, gak mudah itu, demi memperjuangkan yang ada tadi sampai berdarah-darah. Bu Retno kalau di PUPNSnya gak ada NIPnya bingung, gak ada jaminan gajinya turun. Ada datanya disitu penting sekali. Itulah yang dipikirkan Rene Deskrates, aku ada karna aku berpikir, Cogito ergo sum. Sekarang dieksistensikan, aku ada karna aku berkarya, aku ada karna menghasilkan, makanya ada konsep ada mengada dan pengada. Nah ternya akhirnya ada indikator baik dan buruk, engkau ada karna engkau korupsi, maka ada daftar orang yang korupsi. Dalam filsafat ada etik dan estetikanya seperti itu. Jadi, God Fathernya anda itu adalah Rene deskrates alirannya scaptisism, tidak percaya kepada semuanya dalam rangka menemukan Tuhan, tetapi akhirnya Tuhan ketemu tetapi dengan cara tidak percaya kepada semua. Filsafat bukan diyunani, filsafat adalah diriku sendiri, ketika aku tidak percaya “kemarin aku tidak percaya pada dirimu”, sekarang “absolutely aku percaya”, Jadi filsafat itu aku seminggu yang lalu aku otoriter, dua hari yang lalu aku sudah demokratis, kemarin idealis, eh nanti aku pragmatis. Itulah mikrokosmik dan makrokosmik ada pada dirimu. 

Kemudian akhir pertemuan saya ditanya lahir dan asal keluarga saya dimana? Bapak juga menganjurkan agar menambah komen saya pada blog bapak, agar seimbang dengan refleksi yang sudah dibuat.

Dari pertanyaan diatas dapat dikatakan bahwa dalam filsafat ada yang dinamakan  struktur, jika mengidentifikasi semua struktur maka tidak akan pernah selesai, sehingga yang diambil adalah struktur yang istimewa, yang strategis dan yang potensial. Beberapa struktur filsafat yang bermanfaat, efisien dan efektif yaitu material, formal, normatif, spiritual, dan sebagainya. Filsafat juga memiliki kriteria, kriteria dari filsafat ini adalah sopan dan santun terhadap ruang dan waktu. Sopan dan santun terhadap ruang dan waktu bukan sesuatu yang diam, bukan sesuatu yang tetap, tetapi sesuatu yang dinamik atau keseimbangan antara yang diam dan tetap (nembus ruang dan waktu). Hidup ini membutuhkan keterampilan menembus ruang dan waktu salah satunya dengan cara menambah perbendaharaan kata. Bahasa dalam filsafat yaitu kata-kataku, maka sebenar-benar kata-kataku itulah menunjukan duniamu. Berhati-hatilah dalam berkata-kata, karna dalam spiritual kata-kata adalah doa. Musuh besar dalam berfilsafat yaitu orang yang sombong merasa ia mengerti padahal ia belum mengerti dan orang-orang yang menembus ruang dan waktu dengan tidak baik. Dalam filsafat juga ada ketidakpercayaan, ketidakpercayaan itu dalam filsafat disebut scaptisism tokohnya Rene deskrates. Yang mengungkapkan bahwa dia tidak percaya yang terjadi dikehidupannya adalah bukan mimpi namun satu hal yang didapatkannya adalah sebetul-betulnya dirinya adalah yang berpikir, “aku ada karna aku berpikir, Cogito ergo sum”. Berpikir dieksistensikan sebagai karya dan menghasilkan sesuatu. Kembali pada asumsi awal suatu filsafat yaitu olah pikir, yang membantu kita dalam memahami, mempertimbangkan dan memperbaiki kehidupan ini. Begitu banyak istilah yang ada dalam filsafat. Istilah-istilah dalam filsafat itulah yang membantu kita dalam kehidupan kita. Karna yang sebenar-benar filsafat adalah diri kita sendiri. Untuk memahami diri kita dengan baik, yaitu dengan cara belajar istilah-istilah filsafat. Istilah filsafat dapat diketahui dengan cara membaca artikel yang telah di refleksikan oleh bapak. Sehingga diharapkan, para pembaca dapat lebih mengenal istilah filsafat dengan cara lebih banyak membaca. 

Sekian dan terimakasih
Semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu

0 komentar:

Posting Komentar

Translate