Minggu, 22 November 2015

Refleksi ke delapan



Teknik Sampling
Oleh : Tri Kurniah Lestari, S.Pd.

Pada tanggal 17 November 2015, diadakan perkuliahan metodologi penelitian pendidikan dengan dosen pengampuh DR. Heri Retnawati, S.Pd., M.Pd., di ruang Lab Matematika F. MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Perkuliahan ini membahas tentang Teknik sampling dan ukuran sampel. Penjelasan mengenai materi teknik sampling dan ukuran sampel menggunakan metode konvensional telah direfleksikan dan dijabarkan dari pembahasan mengenai Populasi, kemudian Sampel hingga pada Teknik sampling. Penjabarannya yaitu sebagai berikut

Apa sih populasi itu ?
Populasi Penelitian
            Menurut Wagiran (2014, 167) secara umum populasi diartikan sebagai kumpulan dari seluruh anggota atau elemen yang membentuk kelompok dengan karakter yang jelas, baik berupa orang, objek, kejadian atau bentuk elemen yang lain. Sedanagkan menurut Wahab (-,2) Population is a set which includes all measurements of interest to the researcher (The collection of all  responses, measurements, or counts that are of interest). Maksudnya yaitu populasi merupakan suatu himpunan yang mencakup semua pengukuran yang menarik bagi peneliti (Kumpulan dari semua tanggapan, pengukuran, atau jumlah yang menarik).
Sugiyono (2011, 80) mengatakan bahwa pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudjana (2005, 6) bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan suatu himpunan atau kumpulan yang anggotanya memiliki karakter tertentu yang sama, lengkap, dan jelas yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sifat-sifatnya dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.

Apa sih sampel itu ??
Sampel
Menurut Wagiran (2014, 168) sampel adalah kelompok kecil yang diambil dari populasi untuk kemudian diamati/diteliti. Hal ini sejalan dengan Wahab (-,2) yang megatakan bahwa sample is a subset of the population. Maksudnya yaitu sampel merupakan subhimpunan dari suatu populasi.
Menurut Sudjana (2005, 6) Sampel harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil. Sugiyono (2011) mengatakan bahwa sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa sampel adalah suatu subhimpunan atau bagian kelompok kecil yang diambil dari suatu populasi yang digunakan untuk pengamatan/penelitian. 

Apa sih teknik sampling itu??
Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (dalam Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56). Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Apa manfaat dari penggunaan teknik sampel ?
Menurut Wahab (-, 3) sampel digunakan dalam penelitian karena :
·         Less costs (dapat menghemat biaya)
·         Less field time (dapat menghemat waktu)
·       More accuracy i.e. Can Do A Better Job of Data Collection. (Lebih akurat yaitu dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam Pengumpulan Data
·    When it’s impossible to study the whole population (Ketika tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi)

Populasi seperti apa yang akan diteliti ?
            Menurut Wahab (-, 4) Populasi yang akan diteliti yaitu :
1. Sampling Unit (satuan sampel)
            Sampling unit is a smallest unit from which sample can be selected. Dapat dikatakan bahwa satuan sampel merupakan satuan terkecil dari sampel yang bisa dipilih. Unit sampling haruslah jelas. Misalnya yang ingin dikaji tentang motivasi maka sampelnya adalah siswa, kalau metode yang menjadi menjadi sampel adalah guru, bila sampelnya siswa maka yang difokuskan hanyalah pada siswa, nila ingin mencampur unit analisisnya dapat menggunakan regresi bertahap {analisis hirarki/analisis multilevel}
2. Sampling frame (kerangka Sampling)
Kerangka sampling ialah daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling. Kerangka sampling dapat berupa daftar mengenai jumlah penduduk, jumlah bangunan, mungkin pula sebuah peta yang unit-unitnya tergambar secara jelas. Sebuah kerangka sampling yang baik, menurut Margono (2004: 131) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
·         Harus meliputi seluruh unsur sampel (tidak satu unsur pun yang tertinggal).
·         Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali;
·         Harus up to date.
·         Batas-batasnya harus jelas, misalnya batas wilayah; rumah tangga (siapa-siapa yang menjadi anggota rumah tangga); dan Harus dapat dilacak di lapangan; jadi hendaknya tidak terdapat beberapa desa dengan nama yang sama.Sampling scheme
3. Sampling Scheme
Method of selecting sampling units from sampling frame (Metode yang digunakan dalam memilih satuan analisis dari kerangka sampel yang ada). Sampling Scheme berkaitan dengan metode yang akan digunakan.

Bagaimana cara menentukan sampel ?
Menurut Margono (2004: 128-130) penentuan sampel perlu memperhatikan sifat dan penyebaran populasi. Adapun Beberapa kemungkinan dalam menetapkan sampel dari suatu populasi yaitu sebagai berikut :
1. Sampel Proporsional
Sampel proporsional menunjuk kepada perbandingan penarikan sampel dari beberapa subpopulasi yang tidak sama jumlahnya. Misalnya saja, penelitian dengan menggunakan murid SMP Negeri sebagai unit sampling yang terdiri dari 2.000 murid SMP Negeri 1 dan 1000 murid SMP Negeri 2. Dengan demikian perbandingan antar populasinya adalah 2:1. Dari populasi itu akan diambil sebanyak 150 murid. Sesuai dengan proporsi setiap subpopulasi, maka harus diambil sebanyak 100 murid SMP Negeri 1 dan 50 murid SMP Negeri 2 sebagai sampel.
2. Area Sampel
Sampel ini memiliki kesamaan dengan proporsional sampel. Perbedaannya terletak pada subpopulasi yang ditetapkan berdasarkan daerah penyebaran populasi yang hendak diteliti. Dimisalkan bahwa suatu penelitian yang menggunakan guru SMA Negeri sebagai unit sampling yang tersebar pada lima kota kabupaten. Setiap kabupaten memiliki populasi guru sebanyak 500, 400, 300, 200 dan 100. Melihat populasi seperti itu, maka perbandingannya adalah 5:4:3:2:1. Jumlah sampel yang akan diambil 150. Dengan demikian dari setiap kabupaten harus diambil sampel sebesar 50, 40. 30, 20 dan 10 orang guru.
3. Sampel Ganda
Penarikan ganda atau sampel kembar dilakukan dengan maksud menanggulangi kemungkinan sampel minimum yang diharapkan tidak masuk seluruhnya. Untuk itu jumlah atau ukuran sampel ditetapkan dua kali lebih banyak dari yang ditetapkan. Penentuan sampel sebanyak dua kali lipat itu dilakukan terutama apabila alat pengumpul data yang dipergunakan adalah kuesioner atau angket yang dikirimkan melalui pos. Dengan mengirim dua set kuesioner pada dua unit sampling yang memiliki persamaan, maka dapat diharapkan salah satu di antaranya akan dikembalikan, sehingga jumlah atau ukuran sampel yang telah ditetapkan terpenuhi.
4. Sampel Majemuk (multiple samples)
Sampel majemuk ini merupakan perluasan dari sampel ganda. Pengambilan sampel dilakukan lebih dari dua kali lipat, tetap memiliki kesamaan dengan unit sampling yang pertama. Dengan sampel multiple ini kemungkinan masuknya data sebanyak jumlah sampel yang telah ditetapkan tidak diragukan lagi. Penarikan sampel majemuk ini hanya dapat dilakukan apabila jumlah populasi cukup besar.

Apa saja teknik sampling itu ?
Menurut  Sugiyono (dalam Susilana, ) teknik sampling yaitu seperti gambar dibawah ini :




1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis-jenis Probability sampling:
a. Simple Random Sampling
Simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis).
Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota populasi yang tidak sejenis (heterogen).
c. Disproportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling adalah  pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen.
d. Area sampling
Area sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah atau daerah geografis yang ada.

2. Non Propability Sampling
Non Propability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis-jenis Non Probability Sampling
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling insidental
Sampling incidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling Purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
f. Snowball Sampling
            Snowball Sampling merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.



========================================
Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidika, Jakarta: Rineka Cipta.
Susilana, Rudi. ____. Modul 6 : Populasi dan Sampel. http://file.upi.edu/Direktori/dual-modes/penelitian_pendidikan/bbm_6.pdf (diakses tanggal 19 November 2015)
Sugiyono, (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.
Sudjana, (2005) Metoda Statistika, Bandung: Penerbit Tarsito.
Wagiran. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi). Yogyakarta : Deepublish.
Wahab, Moataza Mahmoud Abdel. ______. Sampling Techniques and Sample Size.(PPt). .Lecturer of Biostatistics High Institute of Public Health. University of Alexandria (diakses tanggal 17 November 2015)




2 komentar:

Janu Arlinwibowo mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Janu Arlinwibowo mengatakan...

Mengapa Non Propability Sampling dikatakan sebagai teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi?

Posting Komentar

Translate