Teknik Sampling
Oleh : Tri
Kurniah Lestari, S.Pd.
Pada
tanggal 17 November 2015, diadakan perkuliahan metodologi penelitian pendidikan
dengan dosen pengampuh DR. Heri Retnawati, S.Pd., M.Pd., di ruang Lab
Matematika F. MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Perkuliahan ini membahas
tentang Teknik sampling dan ukuran sampel. Penjelasan mengenai materi teknik
sampling dan ukuran sampel menggunakan metode konvensional telah direfleksikan
dan dijabarkan dari pembahasan mengenai Populasi, kemudian Sampel hingga pada
Teknik sampling. Penjabarannya yaitu sebagai berikut
Apa sih populasi itu ?
Populasi Penelitian
Menurut Wagiran (2014, 167) secara
umum populasi diartikan sebagai kumpulan dari seluruh anggota atau elemen yang
membentuk kelompok dengan karakter yang jelas, baik berupa orang, objek,
kejadian atau bentuk elemen yang lain. Sedanagkan menurut Wahab (-,2) Population is a
set which includes all measurements of interest to the researcher (The collection of all responses, measurements, or
counts that are of interest).
Maksudnya
yaitu populasi merupakan suatu himpunan yang mencakup semua pengukuran yang
menarik bagi peneliti (Kumpulan
dari semua
tanggapan, pengukuran,
atau jumlah yang menarik).
Sugiyono
(2011, 80) mengatakan bahwa pengertian populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudjana (2005, 6) bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan suatu
himpunan atau kumpulan yang anggotanya memiliki karakter tertentu yang sama,
lengkap, dan jelas yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sifat-sifatnya dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.
Apa sih sampel itu ??
Sampel
Menurut Wagiran (2014, 168) sampel adalah kelompok kecil yang diambil
dari populasi untuk kemudian diamati/diteliti. Hal ini sejalan dengan
Wahab (-,2) yang megatakan bahwa sample
is a subset of the population. Maksudnya yaitu sampel merupakan subhimpunan
dari suatu populasi.
Menurut Sudjana (2005, 6) Sampel harus
representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan
pula dalam sampel yang diambil. Sugiyono (2011) mengatakan bahwa sampel adalah
bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa sampel adalah suatu subhimpunan
atau bagian kelompok kecil yang diambil dari suatu populasi yang digunakan
untuk pengamatan/penelitian.
Apa sih teknik sampling
itu??
Teknik
Sampling
Menurut
Sugiyono (dalam Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel
(Sugiyono, 2001: 56). Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
Apa manfaat dari
penggunaan teknik sampel ?
Menurut
Wahab (-, 3) sampel digunakan dalam penelitian karena :
·
Less costs (dapat menghemat biaya)
·
Less field time (dapat menghemat waktu)
· More accuracy i.e. Can Do A Better Job of Data Collection. (Lebih akurat yaitu dapat melakukan
pekerjaan yang lebih baik dalam Pengumpulan Data
· When it’s impossible to study the whole population
(Ketika tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi)
Populasi seperti apa yang
akan diteliti ?
Menurut
Wahab (-, 4) Populasi yang akan diteliti yaitu :
1. Sampling Unit
(satuan sampel)
Sampling
unit is a smallest unit from which sample can be selected. Dapat dikatakan
bahwa satuan sampel merupakan satuan terkecil dari sampel yang bisa dipilih. Unit sampling haruslah jelas.
Misalnya
yang ingin dikaji tentang motivasi
maka sampelnya adalah siswa, kalau
metode yang
menjadi menjadi sampel adalah guru,
bila
sampelnya siswa maka yang difokuskan hanyalah pada siswa, nila
ingin mencampur unit analisisnya dapat
menggunakan regresi bertahap
{analisis hirarki/analisis multilevel}
2. Sampling
frame (kerangka Sampling)
Kerangka
sampling ialah daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling.
Kerangka sampling dapat berupa daftar mengenai jumlah penduduk, jumlah
bangunan, mungkin pula sebuah peta yang unit-unitnya tergambar secara jelas.
Sebuah kerangka sampling yang baik, menurut Margono (2004: 131) harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
·
Harus meliputi seluruh
unsur sampel (tidak satu unsur pun yang tertinggal).
·
Tidak ada unsur sampel
yang dihitung dua kali;
·
Harus up to date.
·
Batas-batasnya harus
jelas, misalnya batas wilayah; rumah tangga (siapa-siapa yang menjadi anggota
rumah tangga); dan Harus dapat dilacak di lapangan; jadi hendaknya tidak
terdapat beberapa desa dengan nama yang sama.Sampling scheme
3. Sampling
Scheme
Method
of selecting sampling units from sampling frame (Metode yang digunakan
dalam memilih satuan analisis dari kerangka sampel yang ada). Sampling Scheme berkaitan dengan metode yang akan digunakan.
Bagaimana cara menentukan sampel ?
Menurut
Margono (2004: 128-130) penentuan sampel perlu memperhatikan sifat dan
penyebaran populasi. Adapun Beberapa kemungkinan dalam menetapkan sampel dari suatu
populasi yaitu sebagai berikut :
1. Sampel
Proporsional
Sampel
proporsional menunjuk kepada perbandingan penarikan sampel dari beberapa subpopulasi yang tidak sama jumlahnya.
Misalnya saja, penelitian dengan menggunakan murid SMP Negeri sebagai unit
sampling yang terdiri dari 2.000 murid SMP Negeri 1 dan 1000 murid SMP Negeri 2.
Dengan demikian perbandingan antar populasinya adalah 2:1. Dari populasi itu
akan diambil sebanyak 150 murid. Sesuai dengan proporsi setiap subpopulasi,
maka harus diambil sebanyak 100 murid SMP Negeri 1 dan 50 murid SMP Negeri 2 sebagai
sampel.
2. Area Sampel
Sampel
ini memiliki kesamaan dengan proporsional sampel. Perbedaannya terletak pada
subpopulasi yang ditetapkan berdasarkan daerah
penyebaran populasi yang hendak diteliti. Dimisalkan bahwa suatu penelitian
yang menggunakan guru SMA Negeri sebagai unit sampling yang tersebar pada lima
kota kabupaten. Setiap kabupaten memiliki populasi guru sebanyak 500, 400, 300,
200 dan 100. Melihat populasi seperti itu, maka perbandingannya adalah
5:4:3:2:1. Jumlah sampel yang akan diambil 150. Dengan demikian dari setiap kabupaten
harus diambil sampel sebesar 50, 40. 30, 20 dan 10 orang guru.
3. Sampel Ganda
Penarikan
ganda atau sampel kembar dilakukan dengan maksud menanggulangi kemungkinan
sampel minimum yang diharapkan tidak masuk seluruhnya. Untuk itu jumlah atau
ukuran sampel ditetapkan dua kali lebih banyak dari yang ditetapkan. Penentuan
sampel sebanyak dua kali lipat itu dilakukan terutama apabila alat pengumpul
data yang dipergunakan adalah kuesioner atau angket yang dikirimkan melalui
pos. Dengan mengirim dua set kuesioner pada dua unit sampling yang memiliki
persamaan, maka dapat diharapkan salah satu di antaranya akan dikembalikan,
sehingga jumlah atau ukuran sampel yang telah ditetapkan terpenuhi.
4. Sampel
Majemuk (multiple samples)
Sampel
majemuk ini merupakan perluasan dari sampel ganda. Pengambilan sampel dilakukan
lebih dari dua kali lipat, tetap memiliki kesamaan dengan unit sampling yang
pertama. Dengan sampel multiple ini kemungkinan masuknya data sebanyak jumlah
sampel yang telah ditetapkan tidak diragukan lagi. Penarikan sampel majemuk ini
hanya dapat dilakukan apabila jumlah populasi cukup besar.
Apa saja teknik sampling
itu ?
Menurut
Sugiyono (dalam Susilana, ) teknik
sampling yaitu seperti gambar dibawah ini :
1. Probability Sampling
Probability
sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Jenis-jenis Probability sampling:
a. Simple Random
Sampling
Simple random sampling
adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal
ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis).
Pengambilan
sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari
daftar bilangan secara acak, dsb.
b. Proportionate
Stratified Random Sampling
Proportionate
Stratified Random Sampling adalah
pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara
proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota populasi yang tidak sejenis
(heterogen).
c. Disproportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi
secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional
pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen.
d. Area sampling
Area sampling
adalah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap
wilayah atau daerah geografis yang ada.
2. Non Propability Sampling
Non Propability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis-jenis
Non Probability Sampling
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota merupakan teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan.
c. Sampling insidental
Sampling incidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling Purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas
makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini
lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian
yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
f. Snowball
Sampling
Snowball
Sampling merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar.
========================================
Margono, 2004, Metodologi
Penelitian Pendidika, Jakarta: Rineka Cipta.
Susilana, Rudi. ____. Modul 6 : Populasi dan Sampel. http://file.upi.edu/Direktori/dual-modes/penelitian_pendidikan/bbm_6.pdf
(diakses tanggal 19 November 2015)
Sugiyono, (2011) Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: AFABETA, cv.
Sudjana, (2005) Metoda Statistika, Bandung: Penerbit
Tarsito.
Wagiran. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi).
Yogyakarta : Deepublish.
Wahab, Moataza Mahmoud Abdel. ______. Sampling Techniques and Sample Size.(PPt).
.Lecturer of Biostatistics High Institute of Public Health. University of
Alexandria (diakses tanggal 17 November 2015)
2 komentar:
Mengapa Non Propability Sampling dikatakan sebagai teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi?
Posting Komentar